UI Menjadi Kampus Terbaik di Indonesia Bidang Kedokteran Gigi

Pendidikan157 views

Inionline.id – Universitas Indonesia (UI) jadi kampus terbaik di Indonesia bidang Kedokteran Gigi (dentistry) versi Scimago Institutions Ranking by Subject Areas 2021. Untuk subjek Kedokteran Gigi tersebut, UI menempati peringkat ke-35 di Asia, dan posisi ke-238 dari 694 universitas yang mengikuti pemeringkatan.

Scimago Institutions Ranking menilai berdasarkan tiga faktor, yaitu riset dengan bobot 50 persen, inovasi 30 persen, dan akses keterbukaan masyarakat 20 persen. Hal itu dinilai dari laman tiap universitas.

Untuk kategori riset, beberapa penilaiannya mencakup jumlah jurnal, kolaborasi internasional, keterbukaan akses, dan jumlah publikasi berkualitas yang banyak mendapatkan sitasi publik. Sedangkan, untuk kategori inovasi, penilaiannya antara lain meliputi dampak teknologi dan hak paten.

Tahun ini, UI unggul dalam penilaian faktor riset. Grafik riset UI selama kurun waktu 2015-2019 mengalami kenaikan dalam hal jumlah publikasi dan jurnal yang terdata dalam pangkalan data Scopus.

Rektor UI Ari Kuncoro mengapresiasi lembaga-lembaga penelitian, para dosen dan peneliti di UI yang terus memacu dirinya untuk menghasilkan riset-riset yang berkualitas yang dapat direkognisi dunia internasional. Ia meyakini keberhasilan ini bisa diraih atas kontribusi banyak pihak.

“Dengan mengedepankan kolaborasi antar pemangku kepentingan, diharapkan di masa depan kita dapat terus menghasilkan penelitian-penelitian berkualitas yang tidak hanya dinilai dengan publikasi internasional, namun juga mempunyai relevansi terhadap permasalahan di masyarakat,” ujar Ari melalui keterangan tertulis, Jumat, 23 April 2021.

Scimago Institutions Ranking adalah indeks pemeringkatan universitas yang mengambil data indeks publikasi ilmiah dari pangkalan data Scopus yang merupakan bagian dari Elsevier. Ini merupakan sebuah perusahaan penyedia informasi ilmiah, dan medis terbesar di dunia yang berbasis di Belanda.

Pangkalan data publikasi ilmiah yang dikelola Elsevier termasuk Scopus dan Sciencedirect dikenal menggunakan jumlah kutipan (sitasi) sebagai salah satu indikator kualitas riset. Setiap tahunnya, Scimago mengeluarkan data pemeringkatan universitas di dunia untuk menilai relevansi publik terhadap riset/penelitian di suatu universitas.