Filipina Menghentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca untuk Usia di Bawah 60 Tahun

Internasional057 views

Inionline.id – Otoritas Filipina menghentikan sementara penggunaan vaksin virus Corona (COVID-19) buatan AstraZeneca untuk orang-orang berusia di bawah 60 tahun. Penangguhan dilakukan setelah berbagai laporan kasus pembekuan darah pada orang-orang yang disuntik vaksin AstraZeneca di beberapa negara.

Kamis (8/4/2021), penangguhan ini dinilai akan semakin memperlambat laju vaksinasi Corona yang sudah berjalan lamban di Filipina.

Keputusan menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca ini diambil saat terjadi lonjakan kasus Corona yang memaksa penerapan lockdown terhadap lebih dari 24 juta orang di Manila dan sekitarnya.

Diketahui bahwa beberapa negara Eropa menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk populasi yang berusia lebih muda setelah sebelumnya membatasi penggunaannya karena kekhawatiran kasus pembekuan darah.

Regulator obat-obatan Uni Eropa dalam pernyataan pada Rabu (7/4) waktu setempat, menyebut bahwa kasus pembekuan darah harus didaftarkan sebagai efek samping langka dari vaksin AstraZeneca, namun menegaskan bahwa manfaatnya lebih besar dari risikonya.

“Sementara kita tidak melihat insiden semacam itu di negara ini, FDA merekomendasikan untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin untuk orang-orang berusia di bawah 60 tahun saat kita masih menunggu hasil pengkajian yang dilakukan oleh para pakar lokal kita, juga pedoman resmi dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia),” ujar Direktur Otoritas Makanan dan Obat-obatan Filipina (FDA), Eric Domingo.

Filipina diketahui telah menerima sekitar 2,5 juta dosis vaksin Corona sejauh ini, yang sebagian besar berasal dari Sinovac Biotech, China.

Negara ini juga menerima 525.600 vaksin AstraZeneca melalui program COVAX, yang menjamin akses pada vaksin Corona untuk semua negara. Data resmi otoritas Filipina menunjukkan sebagian besar vaksin AstraZeneca di negara itu telah disuntikkan.

Filipina tengah menantikan tiga juta dosis vaksin AstraZeneca lainnya dalam beberapa bulan ke depan.

Pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte dihujani kritik terkait cara menangani pandemi Corona dan upaya mengamankan vaksin. Sebanyak 2,5 juta dosis vaksin yang diterima Filipina, hanya sebagian kecil dari pasokan yang dipesan dari tujuh produsen vaksin. Sisa pasokan vaksin Corona untuk Filipina diperkirakan baru akan tiba pada akhir tahun ini.

Tidak hanya terbatasnya pasokan vaksin, vaksinasi Corona di Filipina juga terhambat oleh rendahnya kepercayaan publik pada vaksin. Kemudian juga munculnya klaim-klaim tak berdasar yang menyebut puluhan anak tewas akibat suntikan vaksin.

“Saya ingin menekankan bahwa penangguhan sementara ini TIDAK BERARTI bahwa vaksin ini tidak aman atau tidak efektif — itu hanya berarti bahwa kita mengambil langkah pencegahan untuk menjamin keselamatan setiap warga Filipina,” tegas Domingo.