Besok KNKT akan Paparkan Laporan Pendahuluan Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182

Berita057 views

Inionline.id – Hari ini tepat satu bulan pasca jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Perairan Kepulauan Seribu. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berencana menyampaikan laporan pendahuluan terkait kecelakaan tersebut besok.

Berdasarkan undangan yang disampaikan kepada awak media, rilis laporan pendahuluan KNKT itu akan dilaksanakan pada Rabu (10/2/2021) besok. Rilis akan digelar secara virtual pada pukul 14.00 WIB.

Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh pada (9/1) lalu di perairan Kepulauan Seribu. Pesawat itu ditumpangi 50 penumpang dan 12 kru. Tak ada korban selamat dalam peristiwa ini.

Sejumlah kru dan penumpang ada yang sudah berhasil diidentifikasi tim DVI Mabes Polri. Namun, ada juga penumpang dan kru pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hingga kini belum ditemukan dan teridentifikasi.

Pada Rabu (3/2), Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono sudah menyampaikan analisis terkait temuan puing pesawat. Analisis itu disampaikan dalam rapat dengar pendapat bersama Kementerian Perhubungan, KNKT dilaksanakan.

Awalnya Soerjanto menyampaikan terkait puing-puing pesawat yang ditemukan sejauh ini. Dia menyebut puing Sriwijya Air SJ182 tersebar pada radius 80 meter dan 110 meter di kedalaman 16-23 meter.

“Menurut data tim SAR gabungan, puing tersebar di wilayah sebesar 80 meter dan panjang 110 meter pada kedalaman 16-23 meter. Bagian pesawat ditemukan berupa instrumen pesawat di ruang kemudi, beberapa bagian roda utama, bagian sayap, bagian mesin, bagian kabin penumpang, dan bagian ekor, bagian-bagian ini wakili seluruh bagian pesawat dari depan sampai belakang,” kata Soerjanto saat pemaparan.

Soerjanto lantas menjelaskan kondisi puing-puing pesawat tersebut. Menurutnya, tidak ada ledakan yang terjadi sebelum pesawat menabrak air.

“Luas sebaran yang ditemukan bagian pesawat dari depan sampai belakang konsisten dengan bukti bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air, jadi ada yang mengatakan bahwa pesawat pecah di atas udara itu tidak benar. Pesawat secara utuh sampai membentur air, tidak ada pecah di udara,” ucapnya.

Kemudian, Soerjanto kondisi turbin ditemukan dalam keadaan rontok. Menurutnya mesin pesawat Sriwijaya Air SJ182 masih menyala saat menabrak air.

“Temuan pada turbin pesawat menunjukkan konsistensi bahwa mesin masih dalam keadaan hidup sebelum pesawat membentur air, ini diindikasikan bahwa turbin-turbinnya rontok semua itu tandakan ketika alami impact pada air, mesin itu masih berputar,” ujarnya.