Inionline.id – Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University Arif Satria menyebut ada beberapa kelemahan pembelajaran daring. Salah satunya, sulitnya menjamin hasil pembelajaran sesuai yang dinginkan.
“Skill milenial yang harus terwujud dalam proses pendidikan, harus diakomodasi dengan daring, tidak mudah,” kata Arif dalam diskusi daring, Minggu, 4 Mei 2020.
Menurut Arif, kompetensi yang diukur dalam era 4.0 yakni kreatif, kolaboratif, dan berpikir kritis. Makanya, kata dia, harus ada perubahan pola belajar, misalnya dengan cara pembelajaran berbasis project.
“Jadi hanya medianya berubah, mahasiswa harus bisa belajar dari alam, dari keadaan,” ujarnya.
Pembelajaran berbasis project diyakini bisa membuat ilmu yang diperoleh bermanfaat di tengah masyarakat. “Jangan sampai mendapatkan ilmu mengawang-awang, turun ke desa ke masyarakat bingung, karena ketidakbiasaan ilmu dengan kenyataan,” ujarnya.
Arif menuturkan IPB terus mengeksplorasi perkuliahan yang tepat menghadapi pandemi birus korona (covid-19). Bahkan, skenario perkuliahan dalam masa darurat covid-19 disiapkan hingga akhir tahun.
“Mengantisipasi ini sampai Desember. Sekarang Juni-Juli kita harus siap dengan skenario terburuk second wave dari pandemi ini,” kata dia.
