Konsumsi ASI pada Bayi bisa Membantu Menghindari dari Masalah Virus Tertentu

Kesehatan057 views

Inionline.id – Telah banyak manfaat yang diketahui bisa diperoleh dari konsumsi air susu ibu (ASI). Manfaat ini membuatnya wajib dikonsumsi terutama pada bayi di usia tertentu.

Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa bahkan ASI dalam jumlah kecil bisa mempengaruhi akumulasi populasi virus pada usus balita. Hal ini bahkan bisa memberi perlindungan potensial dari virus patogenik.

Dilansir dari Medical Xpress, hasil temuan ini didapat berdasar penelitian terhadap ratusan bayi. Penelitian dilakukan di Perelman School of Medicine pada University of Pennsylvania dan telah diterbitkan pada jurnal Nature.

Temuan ini merupakan lanjutan dari anggapan bahwa ASI memainkan peran penting dalam interaksi antara bayi dengan lingkungan mikrobial. Hasil penelitian terbaru ini dapat mempengaruhi strategi pencegahan penyakit gastrointestinal dan membuat ibu tetap menyusui dengan ASI walau kadang dicampur susu formula.

Peneliti mengukur jumlah dan jenis virus yang terdapat pada tinja bayi mulai mereka dilahirkan. Diketahui bahwa usai dilahirkan, bayi tidak memiliki koloni virus di dalam tubuhnya. Namun setelah berusia satu bulan, populasi virus dan bakteri mulai tumbuh di perut.

Sebagian virus yang muncul di awal ini berubah menjadi predator yang tumbuh pada bakteri pertama yang mengkoloni usus bayi. Selanjutnya pada usia empat bulan, virus yang bisa meniru sel manusia dan berpotensi membuat seseorang sakit lebih rentan muncul di tinja bayi.

Manfaat perlindungan yang kuat bisa muncul pada bayi yang mengonsumsi ASI. Konsumsi ini bisa menekan akumulasi dari virus patogenik ini. Hal in menandakan bahwa walau diselingi dengan susu formula, manfaat ASI jelas tampak dibanding dengan pola makan yang hanya berupa susu formula.

“Temuan ini bisa membuat kita memahami dengan lebih baik mengapa sejumlah bayi merasa sakit dan mengalami infeksi yang membahayakan jiwa pada sebulan awal kehidupan,” terang peneliti Frederic Bushman, Ph.D., kepala departemen mikrobiolgi.

Selanjutnya, peneliti bertekad melihat variasi usia untuk mengetahui bagaimana perkembangan populasi virus mempengaruhi perkembangan anak. Selain itu peneliti juga melihat bagaimana hal ini mempengaruhi kelahiran prematur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *