Raperda Pasar Pusat Distribusi Penting, Wakil Ketua DPRD Jabar Pimpin Rapat Dengan Kemendag RI

Ekonomi457 views

Jakarta, Inionline.Id – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa barat, Achmad Ru’yat bersama Panitia Khusus (Pansus) Raperda Pasar Pusat Distribusi menggelar rapat kerja dengan Kementrian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia di Kantor Pusat Kemendag, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin (20/01/20).

Menurut Ru’yat, bahwa pembahasan Raperda pusat pasar distribusi ini akan semakin mengokohkan peran Perda Nomor 15 tahun 2012 tentang pembentukan BUMD Bidang Agro.

“Peran distribusi, stabilisasi, kontribusi, dan kelembagaan harus melindungi dan mensejahterakan masyarakat,” ujar Ru’yat.

Selain itu Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 tentang pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang agro sangat penting untuk mempertahankan eksistensi aset secara efektif, efisien dan akuntabel.

Pada pasal 3 Perda tersebut tertulis bahwa tujuan utama pembentukan BUMD di Bidang Agro tersebut adalah untuk meningkatkan dayaguna aset Daerah, mengembangkan investasi Daerah, memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah dan membantu menggerakkan perekonomian Daerah dan pelayanan kepada masyarakat.

Ru’yat juga menambahkan bahwa Raperda tentang Pasar Pusat Distribusi yang disebutkan, pasar pusat distribusi memiliki dua fungsi, yakni distribusi utama dan khusus. Distribusi utama berfungsi melakukan pasokan dan distribusi barang kebutuhan pokok dengan volume yang cukup, berkualitas, dan harga yang stabil.

Sementara distribusi khusus berfungsi sebagai penyangga dan agen kegiatan perdagangan untuk mendorong terciptanya pemerataan usaha, meningkatkan pendapatan pedagang dan pelaku UMKM.

“Terima kasih kepada pak Sihar Hadjopan Pohan, SH, MH selaku Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Kemendag RI yang telah menerima kami dengan baik serta memberikan banyak masukan yang baik pada acara ini,” tutur Ru’yat.

Politisi PKS ini juga menegaskan bahwa penyusunan Raperda ini   dilatarbelakangi oleh banyaknya masukan dari masyarakat terutama pedagang tradisional yang mengeluhkan minimnya pasokan ketersediaan barang terutama pada momen emergency seperti saat lebaran tiba. (JC)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *