Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Membutuhkan Kapasitas Internet Sebesar 150Gbps

Iptek157 views

Inionline.id – Satelit Nusantara 1 merupakan salah satu langkah Indonesia untuk mencapai swasembada broadband.

GM Marketing Satelit Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Meidiyanto Andwiputro mengatakan saat ini Indonesia membutuhkan kapasitas internet sebesar 150Gbps.

Satelit Nusantara 1 memiliki kapasitas internet sebesar 15 Gbps. Angka ini artinya masih 10 persen dari total kapasitas yang dibutuhkan Indonesia.

“Kebutuhan pemerintah itu di atas 150Gbps dan kapasitas sekarang masih di bawah itu.Dengan PSN saja saat ini kami baru 15Gbps Dengan satelit yang lainnya itu baru 15Gbps.

Baru 30 Gbps yang tersuplai. Jadi cukup jauh dengan kebutuhan,” kata Meidiyanto saat acara konferensi pers di Kantor PSN, Kuningan, Jakarta Selatan (22/2).

Demi memenuhi target swasembada broadband, PSN selanjutnya akan meluncurkan satelit Nusantara 2 pada kuartal kedua 2020.

Pada 2022, PSN juga akan meluncurkan satelit Nusantara 3 untuk memenuhi kebutuhan kapasitas internet di Indonesia.

Dengan adanya kapasitas broadband yang dihasilkan dari satelit Indonesia, Meidiyanto berharap penyedia jasa internet atau operator bisa memanfaatkan satelit milik Indonesia.

Kapasitas broadband yang dihasilkan oleh satelit Nusantara 1, 2, dan 3 diyakini akan menghasilkan kapasitas hingga 150 Gbps.

“Beberapa masih menggunakan transponder negara lain. Ibaratnya kita masih impor. Dengan adanya satelit kita, operator Indonesia bisa suplai dalam negeri,” kata Meidiyanto.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jaringan PSN Heru Dwikartono mengatakan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia tidak dibarengi dengan kecepatan internet di Indonesia.

“Ini tidak seimbang antara pembangunan infrastruktur dan kebutuhan. Ibaratnya mobil masuk terus tapi pembangunan jalan tertinggal dengan volume mobil,” ujar Heru.

Sebagai informasi, survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan saat ini jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 143,26 juta orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *