Terkait Gizi Buruk, Ini Kata Sekdes Hambalang

Citeureup, Inionline.Id – Kondisi M.idris Bocah 6 tahun warga Kampung Hambalang, RT 08/03 Desa Hambalang, buah hati pasangan Idih dan Eli Maryati ini dalam kondisi memprihatinkan akibat tidak terurus dengan baik menyebabkan idris menderita sejumlah penyakit.Bahkan kini Idris hanya memiliki berat kurang dari 10 kilogram meskipun saat lahir Idris memiliki berat normal.

Sekdes Hambalang Diana Dewi saat ditemui membenarkan bahwa salah satu warganya saat ini sedang dalam keadaan sakit.Tetapi sakitnya tidak seperti yang dituduhkan dimedia sosial, dimedia sosial Facebook Idris heboh Berita bahwa anak tersebut menderita Gizi buruk padahal bukan.

“Idris tidak menderita Gizi buruk tetapi setelah dibawa kerumah sakit dan didiaknosa diketahui  anak tersebut menderita Diare dengan dehidrasi sedang juga terjangkit susp TBC dan  Susp typoid.Terkait dengan badanya yang kurus,itu akibat diare yg lama dan diamkan di rumah,Dan tidak dirawat dengan benar.Orang tuanya tidak mau membawa kerumah sakit.Kalau sekarang anaknya sudah dirawat diRSUD Cikaret” kilahnya.

 

 

 

 

“Anak tersebut memang benar belum mempunyai BPJS tetapi sudah kita usahakan dibuatkan.Bahkan anaknyasaat sudah dirawat inap” jelasnya.

Terkait dengan lamanya penanganan Idris dirumah dan tidak mendapatkan segera bantuan dari aparat pemerintah desa hambalang, Diana Dewi berkilah bahwa tanpa adanya laporan dari perangkat desa seperti rt,rw atau kader dirinya tidak akan mengetahui,Karena masyarakat yang diurusnya kan banyak bulan cuma 1 orang saja.kilahnya (4/1/19).

Terpisah orang tua Idri, Idih mengatakan bahwa kondisi memprihatinkan yang dialami M Idris. Bocah berusia 6 tahun itu mengalami gizi buruk dan saat ini belum mendapat perawatan  Idih menerangkan awalnya sang buah hati dilahirkan dalam kondisi normal.

Namun perjalanan waktu, dalam kurun beberapa bulan kondisi badannya semakin mengecil. Hingga tubuh Idris nampak tak berdaging hanya terbungkus kulit.

“Istri saya beri asupan ASI saja. Tidak ada makan tambahan, namun sejak umurnya dua bulan ibunya meninggal, mungkin karena itu,” ucapnya.

Hal itu dilakukannya karena kondisi ekonomi. Sebagai pekerja serabutan, Idih mengaku tak kuat memberikan asupan tambahan secara rutin untuk sang buah hati. Ditambah lagi tak sang istri yang kini sudah tiada. “Untuk makan saja saya sulit,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *