Inionline.Id – Press Emblem Campaign (PEC), yang berpusat di Jenewa, Swiss, mengutarakan bahwa sejak awal tahun 2018, wartawan yang tewas bertambah sebanyak 14% menjadi 113 orang.
PEC mengungkapkan dalam laporannya, sebanyak 113 wartawan tewas di 30 negara dengan rincian rincian 17 di Afghanistan, 17 di Meksiko dan 11 di Suriah. Selain itu di Yaman dan India masing-masing dengan 8 wartawan yang tewas. Kelima negara itu menjadi tempat tewasnya 61 wartawan, atau lebih separuh dari wartawan yang tewas.
“Kelompok teroris di Afghanistan dan kelompok kriminal di Meksiko adalah penyebab utama kematian wartawan,” kata PEC.
Lalu di tempat keenam yaitu Amerika Serikat dengan 6 wartawan tewas oleh seorang pria bersenjata di kantor harian Capital Gazette di Annapolis pada bulan Juni lalu. Pakistan di peringkat selnjutnya dengan 5 wartawan yang meregang nyawa disana.
“Jumlah wartawati yang tewas meningkat, dari 5 pada 2016 jadi 16 pada 2017. Tahun ini, tujuh wartawati terbunuh.” ungkap PEC.
Penurunan kematian wartawan terjadi di Irak. Jika pada tahun 2017 ada 9 wartawan tewas, tahun ini hanya 1 wartawan yang tewas. Sementara itu, peningkatan tajam terjadi di Afghanistan, dari 8 wartawan yang tewas pada 2017, tahun ini dua kali lipatnya,
