Inionline.Id – Gunung Anak Krakatau mengalami kenaikan status menjadi level III atau siaga pada Kamis (27/12) atau empat hari setelah tsunami Selat Sunda yang terjadi Sabtu (27/12). Peningkatan status terjadi pada dini hari.
Dari pengamatan yang dilakukan KESDM, Badan Geologi, dan PVMBG, tercatat adanya gempa tremor terus menerus dengan amplitudo 8-32 mm. Sementara angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut Gunung Anak Krakatau. Suhu udara 24 – 26°C dan kelembaban udara 91-96 persen.
Bagian kawah Gunung Anak Krakatau juga terpantau kabut dan asap tidak teramati. Selain itu suara dentuman juga beberapa kali terdengar di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau.
“Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 kilometer dari kawah” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau Windi Cahya Untung.
Gunung Anak Krakatau sebelumnya menyandang status waspada atau level II sejak 26 Januari 2012. Anak Krakatau mulai kembali aktif melakukan erupsi sejak bulan Juni 2018.
