Jembatan Penghubung Rusak, Warga Dua Desa Terancam Bahaya

Rumpin, inionline.id – Rasa takut selalu membayangi warga, saat menyusuri jembatan sasak yang merupakan sarana penyeberangan yang menghubungkan dua desa dari dua kecamatan berbeda, yaitu Desa Cikuda Kecamatan Parungpanjang dan dan Desa Mekarsari Kecamatan Rumpin. Pasalnya, jembatan yang terbuat dari papan dan ditopang bambu tersebut, sempat ambruk tergerus aliran air kali Cimanceri beberapa waktu lalu.

Pantauan inionline.id meski sudah rusak, namun pada saat siang hari masih tampak ratusan orang melewati jembatan tersebut. Menurut warga sekitar, jembatan kali Cimanceuri ini menjadi sarana akses penyeberangan bagi masyarakat untuk ke wilayah Kabupaten Tangerang. Warga selalu menggunakan akses jembatan ini saat hendak berbelanja atau pergi bekerja.

“Jembatan ini juga merupakan akses utama para pelajar yang tiap pagi dan siang melintasi jembatan ini untuk menuju sekolah,” ujar Nilam Cahya (35) warga Desa Mekarsari Kecamatan Rumpin, kapada inionline.id, Kamis (08/11/2018).

Salah satu warga mengendari motor melewati jembatan di atas kali Cimanceri

Nilam menambahkan, jembatan kali Cimanceri ini juga dilintasi oleh warga masyarakat dalam melakukan aktifitas. Karena kondisinya rusak, sambung Nilam, pernah ada warga yang terperosok dan jatuh bersama sepeda motornya ke dasar kali Cimanceri.

“Waktu itu jembatan ini belum pakai papan jadi semuanya masih menggunakan bambu. Karena makin lama makin rapuh, jadi pas dilewati pakai motor bambunya patah.” Ungkapnya.

Masih kata Nilam, jembatan Panyemir tersebut baru dua tahun diperbaiki oleh warga dengan bergotong royong dengan dana swadaya masyarakat. “Kalau tidak diperbaiki warga, jembatannya cepet rusak. Apalagi musim hujan, arus air di kali Cimanceri sangat deras  bahkan merendam jembatan tersebut.” Ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cikuda Samyani mengatakan, warga Desa Cikuda yang menggunakan sarana jembatan Panyemir itu ada tiga kampung, dengan jumlah ratusan Kepala Keluarga (KK).

“Jembatan Panyemir ini memiliki tinggi 15 meter, panjang 40 meter dan lebar 2,5 meter. Kami sudah ajukan setiap tahun dalam musrenbang kecamatan, namun belum juga diakomodir. Jembatan berada di perbatasan kecamatan tepatnya antara  Desa Cikuda dan Desa Mekarsari.” Jelasnya.

Sedangkan Kepala Desa Mekarsari Kecamatan Rumpin, Satibi, mengatakan saat ini kondisi jembatan Panyemir memang sudah tidak layak lagi digunakan dan berbahaya bagi warga.

Satibi berharap, jembatan tersebut segera mendapatkan perhatian dari pemerintah melalui instansi terkait. Menurutnya, perkembangan sebuah wilayah salah satunya ditopang oleh keberadaan infrastruktur jembatan yang layak agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan warga pedesaan.

“Kami dari Pemerintah Desa (Pemdes) Mekarsari sudah berusaha untuk mengusulkan agar ada perbaikan jembatan untuk sarana masyarakat, namun belum ada tanggapan dari Pemkab Bogor.” Pungkasnya. (MUL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *