Diwali, Perayaan Terbesar Umat Hindu

Inionline.id – Perayaan Diwali atau dikenal dengan festival cahaya merupakan salah satu perayaan terbesar umat Hindu. Saat Diwali, India sebagai negara mayoritas terbesar pemeluk Hindu, akan berubah menjadi kota bercahaya yang dipenuhi lilin, lampion, dan kembang api.

Seperti halnya Galungan di Bali, Diwali bermakna perayaan kemenangan kebaikan (dharma) atas kejahatan (adharma). Dalam agama Hindu sendiri, Diwali bermakna festival cahaya yang sama-sama memiliki arti kemenangan.

Ada beberapa kisah yang sering dikaitkan dengan perayaan Diwali. Salah satunya cerita kembalinya sang Raja Ayodhya Rama, istrinya Sita, dan adiknya Laksamana ke Ayodhya dari sebuah perang. Rakyat Kerajaan Ayodya menyalakan cahaya dari mentega untuk menyambut kedatangannya setelah berhasil membunuh Rahwana.

Perayaan Diwali (Foto/IDNTimes/tripsavvy.com)

Dipercaya juga bahwa penyalaan lampu melambangkan jalan cahaya yang membimbing mereka di dalam kegelapan. Maka dari itu, setiap Diwali nuansa perkotaan di India terlihat begitu bercahaya.

Diwali biasanya dirayakan selama lima hari berturut-turut dalam kalender Hindu, yakni bulan Ashwayuja. Diwali dimulai setiap 28 Ashwayuja dalam kalender Masehi, biasanya Oktober atau November.

Mereka memiliki kegiatan tersendiri setiap harinya, mulai dari persiapan hingga acara puncak. Adapun nama perayaannya antara lain Dhanatrayodashi, Naraka Chaturdashi, Lakshmi Puja, Bali Pratipada, dan Govardhan Puja, terakhir ada Yama Dwitiya atau Bhaiduj.

Perayaan Diwali atau Deepavali (Foto/IDNTimes/northindiacarrental.com)

Hari pertama dalam festival Diwali disebut Vasu Daras yang diperuntukkan bagi hewan suci (sapi) umat Hindu. Hari berikutnya ada Dhan Teras untuk memeringati munculnya Dewa Dhanvantari dari samudera. Hari kedua dianggap sebagai hari paling baik bagi umat Hindu untuk membeli barang berharga, seperti emas dan perak.

Hari ketiga (Naraka Chaturdashi) merupakan peringatan Dewa Krisna membunuh raksasa Narakasura yang melambangkan kemenangan kebaikan terhadap kejahatan. Peristiwa ini merupakan puncak dari Diwali yang diisi dengan pembuatan Rangoli.

Saat perayaan Naraka Chaturdashi, umat Hindu akan melakukan upacara pemujaan Dewa Krisna dan anak-anak bermain kembang api. Hari keempat disebut sebagai Laksmi Puja yang diisi dengan pemujaan terhadap Dewi Laksmi (pembawa kesejahteraan) dan Dewa Ganesha (pembawa keberuntungan). Upacara ini merupakan kegiatan puncak bagi umat Hindu di daerah India utara.

Bagi sebagian umat Hindu di India, masih ada kegiatan lainnya pada hari keenam. Mereka melakukan Yama Dwitiya untuk mengenang kunjungan Yama (dewa kematian) ke adiknya Yami yang diisi dengan makan bersama. Oleh sebab itu, mereka memiliki tradisi mengunjungi saudara perempuan dan memberikan hadiah. (Sumber: IDN Times)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *