Dapat Investor, Merpati Airlines Siap Beroperasi Lagi Tahun Depan

Jakarta, inionline.id – PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) yang berhenti beroperasi selama empat tahun terakhir dipastikan akan beroperasi kembali pada 2019, menyusul pelaksanaan restrukturisasi dan revitalisasi perusahaan. Sebelumnya, Merpati berhenti beroperasi sejak 1 Februari 2014 karena kesulitan keuangan.

Rencana kembalinya Merpati Airlines itu, disampaikan Presiden Direktur Merpati Nusantara Airline, Asep Ekanugraha. Namun demikian, Asep menambahkan, keputusan Merpati Airlines terbang kembali itu, akan sangat tergantung dari proses sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang dijadwalkan pada Rabu, 14 November 2018.

Merpati airlines (Foto/Replubika.com)

Ke depan, Merpati tidak akan bermain di segmen maskapai penerbangan bertarif rendah (Low Cost Carrier/LCC), dan akan lebih menyasar penerbangan di wilayah Indonesia Timur dan berpotensi pula membuka rute ke luar negeri.

“Rencana perusahaan pada saat dimulainya operasi penerbangan tahun depan akan dilakukan di Biak, Provinsi Papua, yang selama ini merupakan salah satu basis utama Merpati,” ujar Asep seperti dikutip Antara, Minggu (11/11).

Sejak perusahaan tidak beroperasi, manajemen mengklaim terus membenahi persoalan internal, salah satunya menyelesaikan hak karyawan yang tidak digaji selama beberapa waktu. Dia mengaku manajemen juga terus meyakinkan pemerintah dan swasta untuk berinvestasi agar Merpati kembali beroperasi.

“Kami berkeyakinan dan optimis bakal kembali terbang di tahun depan. Semua persiapan, terutama dana operasional, sudah kami dapatkan komitmennya,” ujar Asep di Jakarta, Senin (12/11/2018).

Asep menyebutkan, saat ini sudah memperoleh komitmen dari investor yang akan mengucurkan dana sebesar Rp 6,4 triliun. Dana investor tersebut, bakal dimanfaatkan manajemen Merpati Airlines agar maskapai tersebut bisa terbang kembali.

Dia optimistis Merpati bisa bersaing dengan maskapai penerbangan lain yang ada saat ini, mengingat pangsa pasar penerbangan di Indonesia masih terbuka luas. Nantinya, perusahaan tidak mengoperasikan penerbangan menggunakan pesawat Boeing atau Airbus, melainkan pesawat produksi Rusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *