Jambi, IniOnline.id – Waisak bersama umat Buddha se-Sumatera dipusatkan di kompleks Percandian Muaro Jambi, Prov. Jambi, Selasa (29/05). Pada kesempatan ini, Sekretaris Ditjen Bimas Buddha Nyoman Suriadarma menyampaikan momen Waisak merupakan momentum untuk melakukan refleksi diri atas upaya dan semangat manusia. Hal ini agar dapat mengimplementasikan nilai-nilai Dharma yang terkandung di dalamnya.
Sesditjen mengajak umat Buddha untuk meningkatkan harmoni dalam kebhinekaan. Menurutnya, solidaritas dan kepedulian sesama warga bangsa perlu terus ditingkatkan sebagai upaya nyata umat Buddha dalam memperkokoh keutuhan Bangsa Indonesia.
Hal serupa dikatakan Bupati Muaro Jambi Masnah Busroh. Ia mengajak umat Buddha untuk meninggalkan sikap mementingkan diri sendiri dan menyuburkan sikap hormat menghormati.
“Ciptakanlah hidup rukun, damai, dan harmonis. Tanamkan kembali ajaran Buddha, yaitu berbudi pekerti yang luhur dan mulia,” tegas Masnah.
Masnah mengajak umat Buddha untuk sejak dini menanamkan pemahaman tentang empat pilar kebangsaan kepada anak, yaitu: Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Pada kesempatan yang sama Pelaksana Tugas (Plt ) Gubernur Jambi Fachrori Umar mengingatkan pentingnya akhlak dan moral untuk dijadikan sebagai pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap tindakan yang dilakukan harus dilandasi niat yang luhur dan baik.
Seluruh anak bangsa memiliki kebebasan untuk bertindak, tetapi harus berdasarkan pada akhlak dan moral. “Bebas tanpa akhlak hanya menghasilkan kehancuran, bebas bersandar pada akhlak merupakan langkah menggapai keharmonisan,” .
Acara yang mengambil tema Harmoni dalam Kebhinekaan memperkokoh Keutuhan Bangsa, diisi pesan Waisak yang disampaikan oleh Bhikkhu Thanavaro dari Sangha Agung Indonesia.
Hadir pada acara tersebut Kapolda Jambi, Kakanwil Kementerian Agama Prov. Jambi, Forum Komunikasi Umat Beragama Provinsi Jambi dan Kota Jambi, serta para Bhikkhu yang datang dari berbagai daerah dan luar negeri seperti Thailand dan Bhutan. (kemenag/na)
