Pengamat: Politik Balas Dendam Akan Ciptakan Disintegrasi Sosial

Palembang–inionline.id–Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 khususnya di Provinsi Sumatera Selatan semakin mendekati hari pencoblosan. Semakin panas, dan diantara keempat pasangan calon gubernur (paslongub) dua diantaranya saling bersitegang lantaran persaingan dua kubu (Alex dan Deru) sudah menjadi musuh abadi bagi keduanya mulai dari pertarungan 2013 sampai 2018 saat ini.

Perselisihan diantara keduanya berawal dari pertarungan Pilgub Sumsel 2013 antara Alex dan Deru. Dan ujung pertarungan Pilkada yang lalu kini masih menyisahkan pelik dan konflik yang berkepanjangan hingga kini di bawa dalam kontestasi Pilgub 2018-2023.

Menurut pengamat politik Elekta, Negara Abdi mengatakan menurut informasi dari arus bawah dan kedua tim pemenengan bahwa persaingan dua kubu Alex dan Deru ini saling gesekan kuat satu sama lain, karena pertarungan ini menentukan nasib hidup kedua golongan tersebut.

“Pertarungan Alex dan Deru akan memutus generasi Sumatera Selatan nantinya, keduanya sudah berjanji, jika Deru memenangkan pilgub kali ini, maka keturunan Alex Noerdin sampai dengan cucu cicitnya akan habis karir politiknya. Begitupun sebaliknya Alex Noerdin juga berjanji akan berlaku hal yang sama terhadap Deru,” terang Negara yang mendapat informasi dari kedua tim yang bersinggungan sapaan Akrabnya. Saat dikonfirmasi lewat Telepon, Jumat (11/05).

Masih menurut Pengamat Elekta. Jika hal demikian terjadi tentunya bukan hanya berdampak pada kedua golongan tersebut melainkan imbasnya kepada masyarakat Sumsel, bisa jadi Masyarakat Sumsel akan mengalami Disintegrasi Sosial akibat pecahnya kedua golongan yang tidak bisa saling ketemu ini.

“Bahayanya yang akan terjadi adalah masalah disintegrasi sosial, karena persaingan kedua kubu ini sudah sangat tidak sehat. Memutus Generasi terbaik Sumsel, dan akan melumpuhkan sendi-sendi perekonomian dan norma sosial di Sumatera Selatan,” imbuhnya.

Sebelum terjadinya konflik ini, kedua kubu saling serang, Gerbong Alex menyerang Pasangan Deru dan Mawardi mulai dari isu menghamili pembantu sampai dengan terlibatnya kasus narkoba di salah satu calon. Kemudian kubu sebelah membalas, bahwa calon dari Alex Noerdin ini adalah anak baru kemarin sore, dan prestasinya belum ada. Adapun prestasi-prestasi yang diraihnya itu pemberian langsung dari bapaknya, karena saat ini bapaknya sebagai Gubernur Sumsel.

Negara, menghimbau kepada masyarakat Sumatera Selatan agar jangan sampai disintegrasi sosial terjadi akibat dari perseteruan kedua kubu ini. Dan diharapkan masyarakat Sumsel agar menjaga kedamaian dalam pilkada 2018 ini.

“JIka saya menjadi warga Sumsel, tentunya saya akan memilih pemimpin yang minim dari permasalahan-permasalahan. Karena sudah bukan lagi jamannya saling sikut menyikut, persaingan sehat harus dilakukan secara fair. Dan tidak memiliki konfilk yang berkepanjangan, cari pemimpin yang bisa masuk dari bermacam arah,” harapnya. (Hr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *