Akan Buat Database Khazanah Keagamaan

Jakarta, IniOnline.id – Khazanah keagamaan merupakan kekayaan intelektual dan kultural yang sangat penting untuk pembangunan karakter dan jati diri bangsa. Dari tinggalan masa lalu tersebut tergambar moderasi agama yang menjadi perekat bagi kerukunan dan keutuhan bangsa dan negara berdasarkan agama.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) , M. Zain saat Pembahasan Desain Operasional Inventarisasi dan Pemetaan Khazanah Keagamaan pada Museum di Jakarta, Jumat (16/03) lalu.

“Khazanah keagamaan ini juga sangat penting bagi dunia pendidikan, khususnya pendidikan karakter berbasis agama,” ujarnya.

Olek karena itu, ujarnya, langkah awal dan penting dilakukan adalah melakukan inventarisasi dan pemetaannya.

M. Zain mengatakan, melalui kegiatan ini setidaknya ada tiga tujuan yang ingin dicapai, yaitu: mengetahui khazanah keagamaan; mengidentifikasi karakteristik, tipologi, dan jenis-jenis khazanah keagamaan; dan membuat deskripsi serta menggali nilai dan sejarah khazanah keagamaan tersebut.

Ia menambahkan, kegiatan database khazanah keagamaan ini juga terkait dengan recana pendirian Pusat Manuskrip Keagamaan Nusantara yang merupakan gagasan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.

Menurutnya, database khazanah keagamaan sangat penting bagi pembangunan bangsa, khususnya generasi muda-milenial agar mereka tidak kehilangan jejak sejarah, identitas, dan jati diri bangsanya. Ini (database), lanjutnya, juga sama pentingnya sebagai bahan pembelajaran sejarah agama bagi dunia pendidikan.

“Diharapkan pula database khazanah keagamaan tersebut menjadi rujukan dan referensi dunia dalam menelusuri dan menggali khazanah keagamaan di Nusantara,” papar M. Zain.

Kepala Bidang Litbang Khazanah Keagamaan PLKKMO, Yasin Rahmat Ansori menambahkan, target kegiatan database ini adalah menghasilkan katalog dan membuat database khazanah keagamaan Nusantara, baik manuskrip keagamaan maupun benda-benda arkeologis lainnya.

Untuk mengoptimalkan rencana ini, dihadirkan dua orang narasumber, yaitu; Kepala Subdirektorat Permuseuman, Direktorat Cagar Budaya dan Permuseuman, Ditjen. Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sri Patmiarsi Retnaningtiyas, M.Hum., dan dosen arkeologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia Dr. Isman Pratama Nasution. (kemenag)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *