Perasaan Bahagia dan Sumringah Terlihat Menghiasi Sekitar 70 Orang PMI

IniOnline.id – Perasaan bahagia dan sumringah terlihat menghiasi sekitar 70 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berkumpul di Aula Hong Kong University, Minggu (18/3). Mereka adalah sebagian dari peserta Wisuda Program Pelatihan Pengelolaan Keuangan yang diselenggarakan oleh Enrich, sebuah lembaga nirlaba di Hong Kong. Selain dari Indonesia, peserta juga berasal dari para Pekerja Migran dari Filipina.

Disebutkan oleh Ketua Dewan Enrich Daisy Tam, tahun ini Enrich mewisuda 170 orang PLRT dari Indonesia dan Filipina yang telah mengikuti program pelatihan keuangan selama 27 jam.

“Mereka mendapatkan berbagai materi seperti mengatur tabungan, menyelesaikan utang, memulai usaha dan juga keahlian berbicara, kata Daisy Tam. Disebutkan juga bahwa tahun ini peserta dari Indonesia meningkat jumlahnya dari hanya 40 orang tahun lalu menjadi 70 orang tahun ini.

Dalam menjalani pelatihan ini, menurut Daisy, para peserta memanfaatkan waktu luang mereka di hari libur untuk mengikuti sesi pelatihan dengan para pelatih (trainer) yang berasal dari para ekspatriat yang menjadi relawan Enrich.

Mewakili Konjen RI di Hongkong, Konsul Konsuler Erwin Akbar menyampaikan penghargaan kepada Enrich karena telah ikut mendukung program pemberdayaaan yang menjadi salah satu misi KJRI. Sementara kepada para wisudawan, selain mengucapkan selamat, Konsul Konsuler juga sampaikan agar bisa menerapkan ilmu yang didapat dari pelatihan untuk mengelola keuangan dengan lebih baik lagi.

“KJRI mengharapkan agar para wisudawan juga bisa mengajak rekan-rekanya yang lain untuk ikut bergabung untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian mengelola keuangan,” Erwin menambahkan.

Selain dilakukan penyerahan sertifikat kelulusan, wisuda juga diisi dengan ceramah peningkatan motivasi dari para wisudawan, alumni dan PMI berprestasi.

Yani Tarnu Waras, PMI yang diundang untuk berbicara mewakili para wisudawan mengatakan bahwa pelatihan Enrich ini sangat berguna baginya karena sebelum ikut pelatihan ini, dia tidak bisa mengatur keuangannya dengan baik.

“Setelah mengikuti pelatihan ini, saya ingin mengajak semua pekerja migran untuk menjadi pekerja yang cerdas dan berani dalam mengupayakan segala citia-cita yang kita harapkan,” katanya yang disambut tempuk tangan rekan-rekannya para wisudawan.

Sementara itu, Arista Devi, PMI yang memiliki prestasi dengan menjadi penulis dan menerbitkan beberapa buku diundang sebagai salah satu pembicara dalam wisuda.

Devi menceritakan pengalaman dirinya pada saat mulai bekerja di Hong Kong dan sempat menjadi korban underpayment. Tetapi dengan banyak membaca, dia semakin memahami berbagai aturan di Hong Kong dan berani menyampaikan keluhannya kepada majikan dan pihak terkait.

Melihat pengalaman itu, Devi mengajak para PMI jangan segan-segan untuk bertanya, membaca dan menggali informasi sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki. “Banyak ilmu itu berbeda dengan banyak harta, kita tidak akan takut akan hilang atau diambil orang, karena ada terus di dalam diri kita,” kata Devi.

Menutup acara, Executive Director Enrich Lucinda Pike menyampaikan bahwa rasa bangganya terhadap para wisudawan. “Para wisudawan ini seperti perempuan super yang mendukung tiga negara sekaligus yaitu Indonesia, Filipina dan Hong Kong,” katanya. (kemenlu/na)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *