Tjahjo Kumolo Menghadiri Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan di Yogyakarta

YOGYAKARTA, IniOnline.id – Hari Selasa, 27 Februari 2018, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menghadiri Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan di Yogyakarta. Rapat juga dihadiri Menteri Bappenas, Bambang Soemantri Brodjonegoro, Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri dan para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Yogyakarta dan kota Yogyakarta.

Dalam arahannya, Menteri Tjahjo, mengungkapkan sebelum acara sempat mengobrol sebentar dengan Sri Sultan. Kata Tjahjo, Sri Sultan menyampaikan padanya perencanaan pembangunan itu harusnya berangkat dari potensi yang dimiliki daerah. Tapi kadang- kadang daerah itu lupa akan potensi daerah.

“Padahal perencanaan pembangunan didaerah itu berangkat dari potensi daerah. Kemudian bagaimana struktur pemerintahan ini menggerakkan dan mengorganisir masyarakat yang ada untuk mengoptimalkan peran-peran yang ada tadi. Ini bukan karena ada Pak Gubernur, Pak Sultan,” kata Tjahjo.

Tjahjo juga sempat memuji Yogyakarta. Kata dia, Yogyakarta adalah provinsi yang banyak mendapatkan penghargaan. Terutama yang terkait dengan perencanaan. Yogyakarta relatif berhasil menyusun perencanaan.

“Pentahapan-pentahapannya bisa berjalan dengan baik,” kata dia.

Tjahjo pun mengingatkan, bahwa pemerintah daerah itu bukan seorang gubernur atau kepala pemerintahan saja. Karena itu, dalam menyusun perencanaan pembangunan harus melibatkan banyak pihak, seperti perguruan tinggi, tokoh masyarakat, pemuka agama dan tokoh adat yang ada di daerah. Selain itu di daerah juga ada

ada forum pimpinan daerah. “Libatkan DPRD juga dalan perencanaan. Libatkan kepolisian, ketiga matra TNI, kejaksaan. Ini satu bagian dari pemerintah daerah.

Seorang camat juga harus diingat bahwa di kecamatan itu ada Kapolsek, komandan Koramil, ada tokoh agama, tokoh masyarakat, harus dilbatkan dalam pengambilan kebijakan politik pembangunan secara pusat,” tuturnya.

Tidak lupa, Tjahjo mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Yogyakarta yang telah membantu hingga rapat koordinasi bisa berjalan dengan baik. Kata Tjahjo, Sri Sultan juga tadi sempat menyentilnya, agar yang jadi peserta rapat tak sekedar hadir di rapat. Tapi juga hendaknya menikmati juga daya tarik Yogyakarta. Banyak yang bisa dinikmati, mulai dari kuliner, oleh-olehnya dan tempat wisatanya.

“Tadi juga disentil oleh Pak Gubernur manfaatkan dengan baik, makanannya enak semua, nikmati bakmi Jogja, bakpia Jogja, sate kambing paling top di sini ada. Tapi Pak Gub (Gubernur Yogyakarta), Yogya masih kalah dengan Palembang. Palembang per hari itu habis 6,4 ton pempek yang dibawa orang berkunjung. Kalau ini seribu lebih pulang bawa bakpia Jogja, bakpia ditenteng oleh wisatawan, wah luar biasa,” tutur Tjahjo.

Potensi kuliner itulah kata Tjahjo yang harus digali setiap daerah. Mesti dipromosikan kuliner apa yang paling enak. Begitu juga dengan kerajinannya. Kelola itu dengan baik. Karena kuliner dan kerajinan itu akan jadi daya tarik sebuah daerah.

” Ada potensi apa sekecil apapun, harus di kelola dengan baik. Jogja kota pendidikan, kota pariwisata, kota kuliner, kota bakpia. Sotonya enak, batiknya khas,” kata Tjahjo. (kemendagri/na )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *