Penyakit Asma Sanggat Berpengaruh Pada Kehidupan Seks

Kesehatan157 views

LEMBAGA yang menangani masalah asma di Inggris, Asthma UK, mengungkapkan banyak penderita asma yang berjuang mengatasi pengaruh yang ditimbulkan penyakit terhadap kehidupan seks mereka.
Lebih dari dua pertiga (68%) penderita asma yang menanggapi survei lembaga ini mengatakan bahwa kehidupan seks mereka secara langsung dipengaruhi oleh kondisi mereka.
Callie-Anne, 31 tahun, menuturkan kehidupan seks dengan suaminya “tertahan” karena penyakit asmanya yang parah.
Lembaga tersebut mengatakan hal itu mungkin merupakan pertanda bahwa penyakit yang diidap oleh orang-orang tersebut tidak dikontrol dan mereka harus berkonsultasi.
Callie-Anne mengatakan dirinya tidak terkejut dengan hasil survei tersebut karena “orang-orang cenderung diam dengan penyakit asma yang diderita”.
“Mereka tidak membicarakannya. Saya beberapa kali ditanya soal bagaimana penyakit itu mempengaruhi anak-anak, pekerjaan, kuliah, kehidupan sosial saya oleh para dokter, konsultan, petugas kesehatan dan bahkan orang-orang yang hadir dalam forum-forum yang membahas tentang asma.
“Sangat jarang ada yang bertanya bagaimana hal itu mempengaruhi hubungan saya dengan suami dan tak ada seorang pun yang menanyakan bagaimana hal itu mempengaruhi bagian intim dari hubungan kami.”
Namun, ia mengatakan kondisinya memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan cintanya.
“Saya seringkali mengalami mengi selama hubungan seks berlangsung dan rasanya dada saya akan meledak karena saya udara tidak bisa keluar dari paru-paru saya. Saya harus berhenti sejenak untuk mengambil inhaler dan bernapas.
“Ini bisa benar-benar memalukan dan frustasi dan untuk waktu yang lama setelah saya didiagnosis saya terlalu takut untuk melakukan hubungan seks atau intim.”
Lembaga yang menangani masalah asma mengatakan sejumlah responden mengamini pengalaman Callie-Anne dan mengurangi frekuensi hubungan seks atau berhenti sama sekali.
Hampir setengah (46%) dari 544 orang yang merespon survei itu mengatakan mereka akan lebih percaya diri secara seksual jika mereka tidak menderita asma.
Survei juga menemukan hanya 15% yang merasa bahwa penyakit asma yang mereka derita menyebabkan berakhirnya sebuah hubungan. Seorang responden mengungkapkan bahwa hubungan asmaranya berakhir di ambulans “karena pacar saya mengatakan saya menyebabkan ia stres dan ia tidak bisa mengatasinya. Saya akhirnya pergi ke rumah sakit sendirian”.
Sejumlah orang juga mengatakan mereka dirawat di rumah sakit akibat orgasme yang memicu serangan asma, sementara lainnya melaporkan bermasalah saat melakukan melakukan oral seks karena kesulitan bernapas.
Berbicara secara terbuka
Lembaga ini berharap agar lebih banyak lagi penderita asma sekarang ini bisa berbicara terbuka tentang bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan cinta mereka.
“Kondisi ini memiliki dampak yang luar biasa pada kemampuan orang untuk memenuhi kehidupan cinta dan seks, menyebabkan rasa malu dan ketidaknyamanan.
“Akibatnya, beberapa orang mungkin merasa terlalu malu untuk berbicara dengan dokter atau perawat asma mereka, tetapi jika gejala asma mencegah mereka memiliki kehidupan cinta yang sehat, mungkin mereka tidak mengontrol penyakit dan perlu berkonsultasi.
Callie-Anne mengatakan berbicara secara terbuka antara ia dan suaminya menempatkan mereka kembali ke jalurnya.
“Kami menjaga perasaan masing-masing karena takut membebani satu sama lain dengan stres yang berlebih. Tapi ini membuat hal-hal menjadi lebih buruk.
“Suatu hari saya mengajaknya duduk bersama dan menjelaskan apa yang saya rasakan sebagai penderita asma dan bahwa saya khawatir ia tidak lagi menginginkan saya. Ia menatap saya seolah saya gila.
“Ia mengatakan ia takut untuk memulai seks karena pernah sekali ia melakukannya, langsung memicu gejala dan saya terserang asma. Ia juga mengatakan tidak tahu bagaimana mengatasi masalah ini dengan saya karena suasana hati saya seringkali berubah dan merasa tak berdaya karena ia tidak bisa membantu saya.
“Kini kami lebih terbuka dan jujur satu sama lain dan, ketika berhubungan seks, kami sudah mengetahuinya dan tinggal menjalankannya. Jika saya mulai merasakan gejala dan saya harus berhenti untuk menggunakan inhaler, kami hanya tertawa dan melemparkan lelucon tentang bagaimana saya terlihat sangat seksi saat memakai masker.”
Lima tips untuk penderita asma
Jangan merasa malu: Ingat, bahwa penyakit asma merupakan kondisi umum dan sepertinya pacar atau suami Anda tidak akan keberatan jika Anda perlu menggunakan inhaler Anda selama berkencan atau saat berhubungan seks. Dalam sebuah hubungan, komunikasi dengan pasangan Anda merupakan kunci dan dapat membantu Anda berdua merasa lebih percaya diri tentang asma yang Anda derita dan lebih memahami kebutuhan masing-masing.
Ketahui pemicunya: Jika Anda mendapatkan kesulitan dengan pemicunya seperti alkohol, bau yang berbeda dan bahkan alergi terhadap karet, lebih baik Anda membicarakannya dengan pasangan Anda terlebih dahulu sehingga Anda bisa melakukan langkah-langkah penyesuaian yang diperlukan.
Perhatikan gejalanya: Jika Anda merasakan gejala asma saat berhubungan seks, seperti batuk, mengi atau sesak napas, mungkin ini pertanda asma Anda tidak terkontrol dengan baik. Jika hal ini terjadi, Anda harus pergi ke dokter atau perawat asma.
Mengurangi risiko: Cara terbaik untuk menghindari gejala asma saat berhubungan seks adalah untuk mengendalikan asma Anda dengan baik. Ada beberapa cara agar penyakit asma yang Anda derita tetap terkontrol, di antaranya: minum obat yang diresepkan, memeriksa teknik inhaler Anda dengan dokter atau perawat asma Anda, menggunakan rencana tindakan asma tertulis dan rutin mengikuti forum-forum yang membahas asma.
Berbicara dengan seseorang: Jangan takut untuk berbicara dengan dokter atau perawat asma Anda tentang bagaimana asma bisa mengganggu kehidupan pribadi, hubungan Anda, atau kehidupan seks Anda. Anda juga dapat bisa berkonsultasi dengan perawat.(BBC)