Sebanyak 12 orang tewas tertimbun longsor di Desa Songan, Desa Sukawana, dan Desa Awan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Kamis (09/02), sekitar pukul 23.00 Waktu Indonesia Tengah.
Selain mengakibatkan korban meninggal, kejadian longsor ini telah menyebabkan empat orang terluka dan menimbun lima rumah, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB.
“Tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi semua korban,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis, Jumat (10/02).
Longsor ini terjadi setelah hujan deras yang terus menerus ditambah dengan kondisi lereng dengan banyak permukiman di bawahnya.
Upaya evakuasi dan penanganan kedaruratan dilakukan oleh BPBD Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, dengan melakukan koordinasi dengan SAR Denpasar, BPBD Bali, PMI, TNI, Polri, relawan dan dibantu oleh warga setempat.
Di Desa Songan, longsor menyebabkan tujuh orang meninggal dunia, dua luka berat dan menimbun lima rumah. Sementara di Desa Sukawana dilaporkan satu orang meninggal dunia dan satu orang luka berat.
Adapun longsor di Desa Awan, longsor menyebabkan satu rumah tertimbun longsor sehingga empat orang meninggal dunia, Jumat (10/02) dini hari
Laporan BMKG Bali menyebutkan hujan ekstrim dengan intensitas 145 mm per hari sempat terjadi di Karangasem, Bali, Kamis (08/02).
Dilaporkan adanya tekanan rendah 984 mb di Australia Barat berdampak signifikan yang menyebabkan aliran massa udara di seluruh Indonesia didominasi oleh angin Barat yang bersifat basah.
Suhu muka air laut di sekitar Bali masih hangat sekitar 28 derajat celcius yang berkontribusi bagi pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar Bali. Diprediksikan hingga Sabtu (11/02) medatang hujan lebat terjadi di wilayah Bangli, Jembrana, Buleleng, Tabanan, Gianyar, dan Badung.
“Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dari longsor, banjir dan puting beliung,” kata Sutopo Purwo Nugroho. (Pri/BBC)