Ribuan Ikan Milik Petani di Banyumas Mati Mendadak

BANYUMAS – Seperti yang dilaporkan Suaramerdeka.com, Ribuan ikan di kolam milik lima orang warga Desa Panembangan Kecamatan Cilongok ditemukan mati mendadak, Kamis (26/1) sore. Diduga kuat ikan tersebut mati karena keraunan air yang diduga mengandung mercuri.
Adapun lima pemilik kolam di Grumbul Tawanggati RT 7 RW 3 yang merugi jutaan rupiah itu antara lain Mukri, Suwandi, Manto, Tarmudi, dan Dati. Para petani ikan yang memanfaatkan air dari irigasi dari Desa Sambirata itu melihat ikan mereka mengambang mati sejak sore hari sekitar pukul 16.00.
“Karena mengetahui air yang mengaliri kolam itu bermasalah, kami langsung menhentikan aliran air ke kolam tersebut sehingga tak seluruh ikan yang ada ini akhirnya mati,” jelas Tarmudi.

Selain ke lokasi kejadian sore hari, Jajaran Muspika Cilongok beserta pemerintah desa setempat juga turut mengeek kembali kolam ikan pada Jumat (27/1) pagi. Selain melihat kondisi kolam petani, aparat terkait juga akhirnya menelusuri penyebab kematian ikan mendadak ini.
Kapolsek Cilongok, AKP Warsono yang turut mengecek lokasi kolam mati juga meminta kepada petani ikan atau warga untuk tidak mengkonsumsi ikan yang mati mendadak tersebut. Apalagi ada dugaan ikan itu mati karena dampak aliran air yang mengandung zat merkuri yang berasal dari tempat penggilingan bijih emas di Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok. Kerugian petani ikan akibat ikan mendadak itu masih dihitung.
Setelah ditelusuri didapatkan data dan keterangan bahwa penyebab kematian ikan tersebut adalah berasal dari aliran air yang tercemar dari limbah penggilingan bijih emas yang berada di hulu kolam atau irigasi. Jajaran Muspika Cilongok langsung datang ke lokasi penggilingan batu da pengolahan bijih emas yang ada di Cimerang, Desa Sambirata.
Kasi Trantibum Kecamatan Cilongok, Fatah Hidayat mengatakan dari keterangan pekerja di lokasi pengolahan batu atau biijih emas itu telah terjadi aliran air dari kolam limbah yang diduga mengandung merkuri. Kolam limbah tersebut diketahui telah jebol saat hujan deras sehingg aairnya mengalir ke irigasi yang dimanfaatkan untuk pengairan kolam ikan petani Desa Panembangan.
“Saat ini tempat pengolahan bijih emas ini sudah tak lagi beroperasi selama sebulan terakhir. Rencananya sesuai dari keterangan lima pekerja yang ada, tempat pengolahan emas ini akan dipindah ke Purwodadi yang merupakan asal pemilik tempat pengolahan emas ini. Seperti diketahui bahan baku batu yang diduga mengandung emas yang diolah di sini berasal dari luar Kecamatan Cilongok,” jelasnya. (Ald/Net)