Bandung – Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, memastikan sampai kiamat Indonesia dipastikan tidak akan melakukan impor beras. Dia menyebutkan, selain pemberian alat mesin pertanian, bibit unggul, pupuk, ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan produksi padi dalam negeri.
Cara tersebut dengan menetapkan lahan tanam di wilayah sentra produksi padi menjadi 1 juta hektar. Hasilnya, realisasi produksi pada 2016 melampaui target dengan 79,1 juta ton, dari target 75 juta ton.
“Alhamdulillah 2016 tidak ada goncangan harga, kita genjot 1 juta per bulan kali 6 ton per herktar, berarti 6 juta ton. Kalau ini dilakukan, sampai kiamat pun kita tidak akan impor,” kata Amran disela-sela kunjungan kerjanya di Soreang, Bandung, Sabtu (21/1/2017).
Amran menyebutkan, meski Indonesia diterpa badai la nina dan el nino, jika sentra produksi beras dalam 1 bulan dapat panen dengan luas lahan tanam minimal 1 juta hektar, dipastikan Indonesia tidak akan kekurangan beras.
“Bukan sampai 50 tahun, tetapi sampai kiamat, tidak impor, dengan catatan garis merah atau garis minimum yang kita garis 1 juta tidak boleh kurang,” jelasnya.
Saat ini musim tanam Oktober 2016-Maret 2017 tinggal menyisakan 2 bulan lagi. Jika target tersebut bisa direalisasikan pada Januari ini, Indonesia akan melakukan ekspor.
Amran mengaku, dalam beberapa hari ke depan akan memastikan secara langsung lokasi sentra produksi beras, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
“Kami start hari ini, yang pertama kami datangi Jawa Barat,” jelasnya. (Ald/dtc)