Hati-hati, Ini Komponen yang Sering Rusak Ketika Membeli Smartphone Bekas

Iptek057 views

Inionline.id – Bagi Anda pecinta gadget apik dalam kondisi bekas, tentu Anda sering mengalami beberapa kekurangan minor karena pemakaian pengguna sebelumnya. Hal ini adalah risiko yang harus ditanggung ketika beli gadget bekas. Namun hal ini terbayar dengan harga murah yang membanderolnya.

Nah, laporan dari OptoFidelity yang dikutip Phone Arena yang memeriksa lebih dari 1 juta unit hape bekas, menyebut ada beberapa komponen yang sering rusak di gadget bekas.

Sang periset dari OptoFidelity Hans Kuosmanen pun menyebut bahwa risiko kerusakan untuk membeli gadget bekas sebenarnya rendah.

“Pertama-tama, jika Anda membeli smartphone bekas dari toko yang terkemuka, Anda tak perlu ragu-ragu karena mereka mengecek dan memperbaiki smartphone tersebut sebelum menjualnya,” ungkapnya. Ia juga menambahkan kalau perusahaannya sering bekerjasama beberapa kali dengan toko gadget bekas terkemuka dan mereka mengedepankan kualitas secara serius.

OptoFidelity melaporkan hanya 3 persen hingga 4 persen saja dari lebih dari 1 juta unit yang mereka periksa memiliki kerusakan fungsi. 95 persen kerusakan pun terlihat dari luar, dan 5 persen terdapat kerusakan ketika digunakan.

Firma riset ini pun juga menyebut bahwa gadget bekas dijual hampir selalu dalam keadaan masih bergaransi dan banyak pengguna yang tak peduli dengan umur gadget asalkan gadget tersebut punya fitur yang mereka inginkan.

Nah, beberapa komponen yang sering rusak menurut OptoFidelity adalah tombol, baik itu tombol home, tombol volume, tombol power, dan deretan tombol lain. Seringnya tombil ini ditekan membuatnya gampang rusak seiring waktu.

Daftar selanjutnya adalah lampu LED notifikasi, yang juga selalu bekerja setiap saat dan akan mengendur kualitasnya seiring waktu.

Posisi selanjutnya adalah speaker, yang makin ke sini akan makin dimanfaatkan mengingat smartphone adalah media untuk menikmati konten entertainment.

Selain beberapa komponen di atas, beberapa komponen yang tingkat risiko rusaknya cukup tinggi adalah konektor dan juga headset, yang mana bukan komponen asli smartphone, dan lebih ke aksesoris yang mudah dicari penggantinya.

Sementara itu, deretan komponen yang hampir tak pernah rusak adalah modem, flash, pemindai sidik jari, dan juga mesin vibrasi.