HUJAN LEBAT DI HULU CILEUNGSI BERPOTENSI BANJIR DI 15 PERUMAHAN

Headline257 views

Inionline.id – Hujan yang mengguyur cukup lebat di sepanjang aliran hulu hingga hilir Sungai Cileungsi dan Cikeas menyebabkan Tinggi Muka Air (TMA) di beberapa titik pantau ketinggian air naik tajam.

Titik Pantau TMA yang dimiliki Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) di hulu Cileungsi di Cibongas, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Senin (18/05/2020) sore menunjukkan terjadi lonjakan ketinggian air yang cukup signifikan.

Pada pukul 16.20, TMA di titik pantau KP2C di hulu Cileungsi berada di level 135 cm. Pada pukul 17.30, level TMA melonjak mencapai titik puncak (top level) yakni 420 cm, hanya dalam waktu sekitar 50 menit.

“Lonjakan TMA tersebut telah berada di level Siaga 1 dan menunjukkan intensitas hujan yang cukup lebat di hulu Cileungsi,” ujar Ketua KP2C, Puarman, Senin (18/05/2020) petang.

Karena luas Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mencapai 26.000 hektare, maka Sungai Cileungsi berkontribusi besar terhadap banjir di sejumlah perumahan, ketimbang Sungai Cikeas. Sementara TMA Sungai Cikeas pada Senin sore menunjukkan level normal di titik pantau KP2C.

Sungai Cileungsi dan Cikeas selanjutnya menyatu menjadi Kali Bekasi (P2C) di perbatasan Bogor dan Kota Bekasi, tepatnya wilayah perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi dan Vila Nusa Indah 1, Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Berdasarkan pengamatan KP2C, demikian Puarman, dimungkinkan air Sungai Cileungsi akan meluap dan menggenangi sejumlah perumahan yang berada di bantaran Sungai Cileungsi.

“Kami perkirakan air sungai sudah mulai meluap pada pukul 20.30. Selain karena TMA yang cukup tinggi, durasi ketinggian air juga menentukan berpotensi tidaknya sungai meluap,” ujar Puarman.

Sebagai pembanding, saat banjir terakhir terjadi pada 21 April 2020, top level TMA di titik pantau KP2C di hulu Sungai Cileungsi berada pada level 400 cm. Adapun top level pada Senin sore ini berasa pada posisi 420 cm.

KP2C memperkirakan wilayah yang berpotensi banjir akibat dampak kenaikan TMA Sungai Cileungsi, untuk Bogor adalah Vila Nusa Indah 1 dan Vila Nusa Indah 2.

Untuk Kota/Kabupaten Bekasi, adalah Pangkalan 1A, Pondok Gede Permai, Vila Jatirasa, Kemang Ifi Graha, Pondok Benda, Jatiasih Indah (PPA), Pondok Mitra Lestari, Jaka Kencana, Depnaker, Pekayon Jaya, Kemang Pratama, Babelan dan Teluk Pucung.

Kerugian material maupun jiwa, diharapkan dapat diminimalisasi, karena warga masyarakat yang terdampak banjir sesungguhnya sudah mengetahui sejak 6 jam sebelum air tiba di lokasi perumahan mereka.

Hal ini karena mereka sudah mendapatkan info melalui “early warning system” yang dikelola KP2C dan didistribusikan ke warga melalui WhatssApp, Telegram, Tweeter, IG dan media sosial lainnya.

“Mereka sudah bersiaga sebelum banjir terjadi. Dan KP2C sudah meminta masyarakat untuk melakukan evakuasi mandiri,” tutur Puarman yang berharap banjir tidak akan separah kejadian 1 Januari 2020. Ketika itu banjir mencapai lantai dua dengan ketinggian sedada orang dewasa di perumahan Pondok Gede Permai.