Kritik Keras Dari PSI Untuk Partai Nasionalis

Headline, Politik057 views

Inionline.id – Partai NasDem menganggap wajar PSI melontarkan ‘serangan’ ke berbagai sejumlah parpol nasionalis termasuk parpol Pro-Jokowi. NasDem menyebut PSI sebagai partai baru sedang mencari jati diri.

“Ah namanya juga partai baru, sedang mencari jati diri, ketua umum dan partainya masih sama sama muda, masih semangat dan berapi-api,” kata Ketua DPP NasDem, Irma Suryani Chaniago, kepada wartawan, Selasa (12/3/2019).

Irma tak mempermasalahkan kritik keras dari PSI sepanjang tak menyebut nama partai. Dia meminta PSI untuk konsisten bersuara jika masuk parlemen dalam Pemilu 2019.

“Kritik tentu boleh dan oke saja, kita lihat nanti setelah masuk parlemen! Semoga tetap masih konsisten seperti NasDem,” ujarnya.

Irma juga mengomentari soal mahar politik yang disorot oleh PSI. Menurut dia, PSI tak bisa mengaku sebagai partai yang tidak membebankan mahar kepada kadernya sebab belum mempunyai wakil di Senayan.

“Tetapi kalau soal mahar politik tentu PSI belum bisa klaim! Kan belum punya kursi? Apa yang mau dimaharin? Yang jelas kalo soal mahar politik, NasDem yang pertama kali dan yang memang anti mahar politik,” ujar dia.

Sebelumnya, Ketum PSI Grace Natalie menyampaikan kritik tajam ke sesama parpol nasionalis saat pidato politik di Medan International Convention Center, Senin, (11/3/2019). Kritikan itu juga ditujukan kepada parpol pro-Jokowi.

Ia kemudian mengungkap satu demi satu ‘dosa’ partai nasionalis. Pertama, ia mempertanyakan ada partai nasionalis yang diam-diam mendukung Perda Syariah. Ia mempertanyakan sikap partai politik terhadap kasus Meliana di Tanjung Balai.

“Ke mana kalian — Partai Nasionalis — pada September 2018 ketika Ibu Meliana, korban persekusi yang rumahnya dibakar pada saat dia dan anak-anaknya ada di dalamnya, justru divonis bersalah penjara dua tahun oleh pengadilan,” ujar Grace seraya mengungkap upaya PSI melindungi Meliana.

“Kenapa kalian bungkam, ketika pada 27 September lalu, tiga gereja disegel Pemerintah Kota di Jambi karena adanya ancaman dan desakan sekelompok orang. Hanya PSI yang mengecam. Sedang apa kalian ketika 13 Januari lalu terjadi persekusi atas jemaat GBI Philadelpia yang sedang beribadah di Labuhan Medan? Kenapa hanya PSI yang memprotes itu?” ujarnya terus mencecar partai nasionalis.

Ia lantas mempertanyakan di mana partai nasionalis ketika pada 17 Desember nisan kayu salib dipotong dan prosesi doa kematian seorang warga Kristen ditolak massa. “Cuma PSI yang menyampaikan kecaman atas peristiwa sedih itu. Lagi-lagi, hanya PSI yang pada 12 Oktober lalu mendesak polisi mengusut peristiwa teror atas upacara sedekah laut di Bantul, Yogjakarta,” sambungnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *