PTM di SMPN 2 Panggang Disetop Karena Adanya 3 Siswa Positif Covid-19

Pendidikan257 views

Inionline.id – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di SMPN 2 Panggang. Sebab, ada tiga siswa yang terkonfirmasi positif covid-19.

“Memang benar ada tiga siswa positif covid-19. Untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran covid-19 di lingkungann sekolah, kami menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP tersebut sampai situasi kondusif,” kata Kepala Bidang SMP Disdikpora Gunung Kidul, Tijan, di Gunung Kidul, Kamis, 14 Oktober 2021.

Ia mengatakan kasus tersebut diketahui bermula dari informasi adanya seorang siswa mengalami gejala sakit. Setelah diperiksa, yang bersangkutan terkonfirmasi covid-19. Disdikpora menduga siswa tersebut tertular saat di rumah.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan bersama Puskesmas Panggang langsung melakukan pelacakan kepada siswa yang memiliki kontak erat dengan siswa terkonfirmasi covid-19. Hasil pelacakan, petugas mencatat ada dua siswa lain yang juga terkonfirmasi covid-19

“Total ada tiga siswa yang positif covid-19. Ada kemungkinan siswa tersebut tertular di rumah. Ketiga siswa tersebut saat ini menjalani isolasi,” ujarnya.

Tijan mengatakan hingga saat ini, PTM terbatas yang dihentikan hanya di SMP Negeri 2 Panggang, hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sedangkan, sekolah lain tetap melaksanakan PTM terbatas seperti biasa.

“Penutupan sementara hanya berlaku di sekolah yang ditemukan kasus, sedangkan sekolah lain tidak ada kasus, sehingga boleh melaksanakan PTM,” ungkapnya.

Ia berharap Gugus Tugas Covid-19 di tingkat sekolah lebih proaktif dalam penanganan siswa atau tenaga pendidik yang positif korona.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty mengatakan muncul klaster pondok pesantren di Kecamatan Karangmojo, di Gunung Kidul. Sebanyak yang 17 santrinya terkonfirmasi positif covid-19.

“Kami sudah meminta 17 santri covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri,” kata Dewi.