Asosiasi Pedagang Optimis Stok Daging Aman Sampai Lebaran

Ekonomi057 views

Inionline.id – Ketua Harian Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi menyatakan stok daging sapi dan kerbau di pasar Jabodetabek aman hingga akhir Mei mendatang atau mencukupi hingga Lebaran.

Perhitungan dibuat dengan asumsi pada puasa dan Lebaran daging sapi segar yang dibutuhkan sebanyak 24,5 ribu ekor. Jumlah tersebut cukup dari stok PT Berdikari sekitar 13,5 ribu hingga 14 ribu ekor sapi dan stok sapi eks-impor sekitar 13 ribu ekor.

Sehingga, stok konsumsi hingga akhir Mei seharusnya berlebih. Apalagi, lanjutnya, saat ini permintaan daging tidak setinggi sebelum pandemi.

Pada H-1 puasa, ia menyebut memang terjadi kenaikan permintaan hingga 2-3 kali lipat dari normal. Namun, ia memproyeksikan permintaan daging bakal anjlok pada minggu kedua dan ketiga, lalu kembali meningkat menjelang Idulfitri.

Sehingga, bila dirata-ratakan untuk permintaan periode puasa dan Lebaran, ia menilai kenaikan hanya berkisar lima persen dari normal untuk daging siap potong.

“Ditambah dengan daging frozen (beku), kenaikan (konsumsi) hanya antara 5 persen,” katanya, Selasa (13/4).

Sementara dari sisi harga, ia mengatakan pada H-1 puasa atau Senin (12/4), harga daging sapi berkisar di antara Rp120 ribu-Rp125 ribu per Kg. Paling mahal, kata dia, pedagang membanderol harga sebesar Rp130-Rp140 ribu per Kg.

Menurut dia, kenaikan itu bersifat wajar selama permintaan melonjak. Namun, harga diperkirakan kembali turun saat permintaan normal kembali.

“Kenaikan harga wajar, tidak terlalu signifikan, kalau dijual Rp140 ribu (per Kg), ya wajar,” katanya.

Dalam mengamankan harga daging, ia menyebut faktor terpenting adalah memastikan stok mencukupi dan menyediakan alternatif, seperti daging sapi kerbau beku dan melakukan pemantauan dan operasi pasar.

Menanggapi prognosa Kementerian Pertanian bahwa bakal terjadi defisit daging sapi/kerbau pada akhir Mei, Asnawi menilai defisit yang terjadi secara nasional. Dari pengamatannya di Jabodetabek, stok masih aman hingga selesai Idulfitri.

“Saya melihat defisit itu bukan di DKI atau Jabodetabek, menurut analisis saya defisit itu sifatnya secara nasional,” terangnya.

Ia mengaku tak khawatir dengan defisit stok daging karena ia menyebut telah disiapkan daging impor siap kirim bila dibutuhkan.

“Belum lagi stok daging kerbau, sapi Australia, Brasil, sudah mulai berdatangan dan stand by, artinya kalau untuk pasokan aman dan dari sisi harga juga tidak terjadi gejolak kok,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi memperkirakan defisit daging sapi dan kerbau pada akhir Mei sebesar 1.526 ton. Agung menyebut prognosa itu berdasarkan asumsi konsumsi daging secara nasional tidak berubah.