Saat Gerhana Matahari Total ‘Komet Setan’ Bisa Terlihat Jelas

Iptek557 views

Inionline.id – Komet langka dan masif berjuluk ‘Komet Setan’ akan melewati Bumi untuk pertama kalinya dalam 71 tahun dan kemungkinan terlihat selama periode Gerhana Matahari Total pada 8 April.

Resminya, komet itu bernama komet 12P/Pons-Brooks, komet tipe cryovolcano (punya gunung api yang menyemburkan material seperti air, amonia, dan hidrokarbon). Dia dikenal sebagai ‘Komet Setan’ karena pembentukan dua formasi mirip ‘tanduk’ yang terdiri dari es dan gas serta ledakan berkala.

Komet ini terdiri dari debu, gas beku, es, dan bebatuan yang terikat bersama setelah pembentukan tata surya.

“Menuju perihelion (jarak terdekat dengan Matahari di jalur orbit benda langit) berikutnya pada 21 April, Komet 12P/Pons-Brooks semakin terang,” demikian pernyataan lembaga antariksa AS NASA pada keterangan foto komet yang diambil pada 16 Februari.

“Perjalanan perihelion Komet 12P pada tanggal 21 April ini akan terjadi dua minggu setelah Gerhana Matahari Total pada 8 April, menempatkan komet tersebut di langit Bumi bersamaan dengan Gerhana Matahari Total,” kata badan tersebut.

Pasalnya, selama momen gerhana itu sinar Matahari ‘hilang’ secara tiba-tiba. Para pengamat langit pun akan dapat melihat langit yang luas, cukup gelap untuk mengamati bintang, planet, dan kemungkinan 12P/Pons-Brooks saat melintasi Tata Surya.

Gerhana ini sendiri akan membayangi sebagian Amerika Serikat, dari Texas hingga Maine, ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi.

“Sebuah komet terang akan terlihat selama Gerhana Matahari total bulan depan,” lanjut NASA, pada keterangan foto ‘Komet Setan’ pada 18 Maret.

Melanjutkan rutenya melalui tata surya, 12P/Pons-Brooks akan melakukan pendekatan terdekat ke Bumi pada 2 Juni, memberikan kesempatan lain buat melihat ‘Komet Setan’.

Namun, kata para ahli, dikutip dari ABC News, posisinya yang berjarak dari Matahari akan membuatnya kurang terlihat dibandingkan saat gerhana.

Komet ini kerap disamakan dengan komet Halley yang memiliki orbit mengelilingi Matahari selama 76 tahun, 12P/Pons-Brooks punya periode pendek, yakni periode orbit antara 20 hingga 200 tahun.

Komet setan melakukan perjalanan dalam periode orbit 71 tahun dan terakhir terlihat pada 1954.

Para ilmuwan, melansir American Astronomical Society, memperkirakan komet setan memiliki diameter setidaknya 17 kilometer, atau 10,5 mil.

Ledakan atau ‘semburan’ dari komet secara berkala membuatnya lebih terang, lebih mudah dikenali dengan teleskop.

Theodore Kareta, peneliti pascadoktoral di Observatorium Lowell di Flagstaff, Arizona, AS, menyebut, dalam beberapa kasus komet ini semacam “sesuatu yang dapat dilihat orang dari halaman belakang rumah mereka.”

12P/Pons-Brooks mengalami ledakan besar pada Juli 2023 ketika tiba-tiba menjadi 100 kali lebih terang, dan terus mengalami ledakan berkala pada tanggal 5 Oktober, 1 November, 14 November, 14 Desember, dan 18 Januari 2023.

“Tidak banyak komet yang mengalami ledakan, peningkatan kecerahan yang tiba-tiba, begitu kuat, dan bahkan lebih sedikit lagi yang mengalami ledakan beberapa kali dalam satu orbit. Sepertinya Pons-Brooks. Benar-benar aktif,” kata Kareta.

Eliot Herman, pensiunan profesor di University of Arizona dan astronom amatir yang menangkap gambar 12P/Pons-Brooks dengan teleskop jarak jauh, mendorong para pengamat langit untuk mengantisipasi ‘Komet Setan’ dalam beberapa bulan mendatang.

“Orang-orang secara historis memandang ke langit sejak manusia pertama kali sadar diri, dan rasa kagum terhadap peristiwa yang terjadi di atas kita adalah sesuatu yang terjadi jauh sebelum peradaban,” kata dia.

“Peristiwa di langit menyentuh segalanya, menurut saya, dengan cara yang sangat bersejarah. Alam semesta adalah tempat yang besar dan banyak hal menakjubkan terjadi di sekitar kita. Sangatlah bermanfaat untuk keluar sana dan melihatnya dan merasa terpesona,” tandasnya.