Usai Minum Kopi Mengandung Sianida, Siswa MTS di Pacitan Tewas

Antar Daerah957 views

Inionline.id – Seorang siswa MTS di Kecamatan Sudimoro, Pacitan, Jawa Timur, tewas usai meminum kopi yang diracik ayahnya sendiri. Ternyata, kopi yang diminum korban mengandung racun.

Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho mengatakan terbongkarnya kasus ini setelah penyidik menggunakan pola Scientific Crime Investigation (CSI).

“Dari hasil Scientific Crime Investigation itu kita dapati bahwa pemeriksaan sisa kopi yang diminum oleh korban dengan uji sampel yang dilakukan labfor identik mengandung racun,” ujar Agung kepada wartawan, Kamis (1/2).

Agung menjelaskan berdasarkan hasil labfor juga diketahui bahwa racun yang ada di kopi korban adalah sianida.

“Nah, dari hasil pemeriksaan dari sisa kopi yang diminum oleh si korban dengan hasil dari pemeriksaan ekshumasi sampel dari bagian tubuh yang dicek ke labfor itu adalah identik, yaitu mengandung sianida,” kata Agung.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa kopi maut itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, Jumat (5/1), tepatnya jelang korban berangkat ke sekolah. Korban sempat lunglai dan mengeluarkan cairan bening dari mulut sebelum dilarikan ke puskesmas hingga akhirnya dinyatakan tewas. Ibu korban bernama Sukatmini lantas melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi.

Untuk mengungkap kematian korban yang dinilai mencurigakan itu, polisi membongkar makam dan melakukan autopsi terhadap jenazah korban. Proses autopsi melibatkan tim Kedokteran Forensik Polda Jatim. Petugas mengambil sejumlah sampel dari jasad korban untuk diperiksa di laboratorium.

Bibi korban bernama Sumarni yang hadir saat bongkar makam membeberkan, kala itu Tuari, ayah korban menyeduh dua gelas kopi. Satu gelas kopi hitam untuk dirinya dan satu gelas kopi sachet lain untuk korban. Sekitar 5 menit usai mencicip kopi, korban merasakan rasa pahit serta mengeluhkan rasa pusing hebat.

“Setelah itu keponakan saya juga merasakan kepalanya pusing,” kata Sumarni kepada wartawan di lokasi pemakaman setempat, Kamis (11/1).

Korban lalu diberi air minum oleh ayahnya. Tuari juga membantu memuntahkan isi perut korban dengan cara memasukkan jari tangan ke dalam tenggorokan. Namun korban justru jatuh dan mengalami kejang-kejang. Dari mulut korban juga mengeluarkan cairan berwarna bening.

Upaya pertolongan pun diberikan dengan melarikannya ke puskesmas setempat. Hanya saja, nyawa korban tak terselamatkan. Korban dinyatakan tewas saat perjalanan ke layanan kesehatan tersebut.

“Kalau kopi biasa tidak mungkin dalam lima menit langsung kejang-kejang dan meninggal seperti itu,” ucap Sumarni ihwal kejanggalan kematian korban.