Pekan Ini Harga Minyak Goreng Mulai Naik, Susul Beras

Ekonomi1357 views

Inionline.id – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga minyak goreng mulai naik pada pekan keempat Februari 2024.

Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir mengatakan minyak goreng menjadi satu dari tiga komoditas utama yang harganya melonjak. Sedangkan dua lainnya adalah beras yang harganya tak kunjung turun serta cabai merah.

Kemendagri lantas meminta Kementerian Perdagangan memelototi dengan saksama apa biang kerok kenaikan harga minyak goreng di tanah air tersebut.

“Ini tiga komoditas yang naiknya cukup signifikan, beras, cabai merah, dan minyak goreng. (Harga) beras (naik) di 268 daerah kabupaten/kota, cabai merah di 241 daerah, dan minyak goreng di 220 daerah,” rinci Tomsi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (26/2).

“Sebagai tambahan Pak Direktur (Direktur Impor Kemendag Arif Sulistyo), berkaitan juga dengan minggu ini kenaikan harga minyak goreng, kami mohon perhatiannya. Kalau memang stoknya cukup, berarti ini kendalanya ada pada distribusi. Bisa dicek kembali pendistribusiannya sehingga diharapkan minggu depan bisa turun,” pesannya kepada Kemendag.

Senada, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut minyak goreng memang terus menunjukkan tren kenaikan harga. Walaupun kenaikannya tidak terlalu signifikan dibanding pekan lalu.

Pada bahan paparan BPS tampak harga rata-rata minyak goreng secara nasional pada pekan keempat Februari 2024 mencapai Rp17.710 per kg.

Ini naik dari pekan sebelumnya yang hanya Rp17.691 per kg.

Pudji menyebut kenaikan harga minyak goreng itu mencapai 1,35 persen jika dibandingkan dengan harga sepanjang Januari 2024.

“Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga terus bertambah (dari 203 ke 220 daerah). Di minggu keempat Februari 2024 ini kita lihat secara spasial harga minyak goreng ini cenderung lebih homogen, di mana ada 22 persen wilayah Indonesia yang harganya masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga nasional,” jelasnya.