GP Ansor Bubarkan Kajian Syafiq Basalamah di Surabaya, Ini Alasannya

Berita1257 views

Inionline.id – Pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, Surabaya, dibubarkan anggota GP Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Kamis (22/2) kemarin.

Ketua PAC GP Ansor Gunung Anyar, Asyiqun Nahdli menjelaskan alasan menolak kajian Syafiq Basalamah lantaran dinilainya terindikasi radikal.

“Sedangkan wilayah Gunung Anyar merupakan lumbung pesantren gudangnya ulama dengan karakter Nahdliyin,” kata Asyiqun saat dikonfirmasi, Kamis (22/2) malam.

Tak hanya itu, Asyiqun juga mengklaim kajian yang dilakukan Syafiq Basalamah dapat menimbulkan konflik di masyarakat dan mengganggu keharmonisan di wilayah Gunung Anyar.

Menurutnya, kajian atau isi ceramah dari Syafiq Basalamah bertentangan dengan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah yang dianut masyarakat Kecamatan Gunung Anyar.

“Bukan persoalan figurnya tapi karena persoalan prinsipnya dalam berdakwah karena dia menghakimi golongan lain,” ujarnya.

Asyiqun menjelaskan kejadian penolakan ini bermula ketika pihaknya mengirim surat penolakan digelarnya kajian Syafiq ke pengurus masjid Assalam Purimas.

Singkat cerita, pihak GP Ansor dan takmir masjid kemudian melakukan mediasi dengan difasilitasi oleh Polsek Gunung Anyar. Alhasil, semua pihak pun sepakat pengajian dibatalkan. Namun, Asyiqun mengatakan kesepakatan itu pun dilanggar.

“Awalnya penolakan, terus kita mediasi di polsek, kita menemukan kesepakatan tapi kesepakatan itu dilanggar. Awalnya sepakat bahwa acara ini dibatalkan ternyata di media sosial mereka masih framing bahwa acara ini tetap berlanjut,” ujarnya.

Mendengar kabar acara tetap digelar, Banser dan GP Ansor Gunung Anyar pun akhirnya mendatangi Masjid Assalam Purimas pada Kamis kemarin.

Penolakan tersebut sempat diwarnai kericuhan antara personel Banser bersama GP Ansor Gunung Anyar dengan jemaah Masjid Assalam Purimas. Ia mengklaim pihaknya pun jadi korban pemukulan.

“Akhirnya kita melakukan pengamanan tapi oleh mereka disambut tidak baik. Jadi adanya pemukulan. Jadi ini ada sekitar enam korban. Insiden kericuhannya dua kali, sekitar jam 17.00 WIB pertama kemudian 18.30 WIB Maghrib,” katanya.