Waspada Potensi Ancaman Erupsi, Gunung Lewotobi NTT Masih Status Awas

Berita1157 views

Inionline.id – Masyarakat diingatkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait potensi ancaman erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT. Gunung api tersebut masih dalam status level IV atau Awas.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki PVMBG Kushendratno di pos pengamatan di wilayah Wulanggitang.

“Betul, potensi ancaman masih ada. Endapan lava di permukaan masih ada dan guguran atau awan panas juga masih terjadi,” ujar Kushendratno, Minggu (28/1).

Berdasarkan penjelasannya, masih ada aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berupa erupsi, guguran awan panas, gempa embusan, dan hybrid.

Selain itu, masih adanya suplai magma ke permukaan membuat aktivitas gempa vulkanik juga masih terekam.

Gunung Lewotobi Laki-laki juga tercatat masih memiliki endapan lava di permukaan. Namun, endapan lava itu belum bisa dipastikan sebagai kubah lava atau endapan lava.

“Aktivitasnya masih tinggi. Jadi, statusnya masih kami pertahankan di level Awas,” kata Kushendratno.

Dengan begitu, lanjut Kushendratno, PVMBG mengimbau masyarakat sekitar agar tidak melakukan aktivitas dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi dan sektoral enam kilometer ke arah timur laut.

Selain itu, masyarakat juga mesti waspada terhadap banjir lahar hujan di sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

“Jadi, untuk status Awas ini potensi bahayanya masih sama. Kita tunggu minggu depan apakah ada evaluasi lain untuk status gunung ini,” pungkas Kushendratno.

Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi pada Minggu (28/1). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) di Desa Pululera Kecamatan melaporkan erupsi Gunung tersebut terjadi pada pukul 14.37 Wita.

Dalam laporan PPGA tersebut disampaikan, tinggi kolom abu mencapai 500 meter di atas permukaan puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu yang condong ke arah utara dan timur laut.

Erupsi tersebut menurut PPGA terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47 milimeter dengan durasi sekitar 1 menit 17 detik.