Vaksinasi Rampung Maret 2024, BNPB Bentuk Satgas Rabies di NTT

Berita657 views

Inionline.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membentuk satuan tugas (satgas) penanganan darurat rabies di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala BNPB Letjen Suharyanto menargetkan vaksinasi terhadap hewan penular rabies di wilayah tersebut rampung pada Maret 2024.

“Sekarang kita membentuk satgas rabies. Kami targetkan tiga bulan, Januari, Februari, Maret ini bisa tuntas,” kata Suharyanto dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (12/1).

Suharyanto menerangkan vaksinasi itu diberikan untuk hewan penular rabies seperti anjing. Sementara, penanganan orang yang tergigit hewan penular rabies merupakan kewenangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Jadi bukan orangnya yang diatasi ya yang digigit itu kan urusannya Kemenkes, tapi binatangnya yang divaksin, anjingnya. Karena kalau anjing tidak sakit rabies kan dia tidak berusaha menggigit, yang gigit itu karena ada virusnya. Itu yang kami atasi,” jelasnya.

Dengan bermodalkan pengalaman penanganan pandemi Covid-19 serta penyakit kuku dan mulut, dia berharap BNPB bisa mencapai target tersebut.

“Target kami tiga bulan dan mudah-mudahan kalau tidak berhasil bukan tidak berhasil tapi kalau masih kurang kami targetkan enam bulan,” ujar Suharyanto.

Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT melaporkan sebanyak 29 orang meninggal dunia usai digigit anjing yang terinfeksi rabies sepanjang Januari-November 2023.

Korban meninggal terdiri dari 17 anak dan balita, 12 orang adalah dewasa dengan usia 24 tahun hingga 64 tahun.

Dari 17.860 pelaporan kasus gigitan anjing, 26 persen korban merupakan anak-anak dengan usia 5-9 tahun, 18 persen usia di bawah 5 tahun, 14 persen usia 10-14 tahun dan 6 persen usia 15-19 tahun.

Kemudian usia 20-45 tahun sebesar 19 persen, usia 46-64 tahun sebanyak 12 persen, dan di atas 64 tahun sebanyak 5 persen.