Musrenbang Kecamatan Tanah Sareal, Bima Arya : Wilayah yang Harus Terus Berbenah

Antar Daerah657 views

Inionline.id – Kecamatan Tanah Sareal menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD 2025 di Hotel Papyrus, Jalan Perdana Raya, Komplek Budi Agung, Kota Bogor, Senin (22/1/2024).

Musrenbang Tanah Sareal ini berfokus pada penyiapan sumber daya manusia unggul dan pelayanan dasar yang berkualitas di 2025 mendatang.

“Musrenbang tahun ini agak berbeda, jika 9 tahun kemarin sifatnya memberikan arahan namun di tahun ini hanya sekedar memberikan titipan saja,” ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Dia menekankan, Kecamatan Tanah Sareal merupakan representasi dari wilayah perbatasan yang seringkali luput dari perhatian pemerintahan. Wilayah perbatasan ini menjadi wilayah seksi bagi pengembang properti, namun diakuinya pemerintah agak lambat dalam menyesuaikan gerak cepat pengembang.

“Ini mirip dengan wilayah di Bogor Utara. Jadi PR dari Tansa ini memberikan atensi kepada hal-hal yang menjadi karakter dari ke-khas-an perbatasan tadi. Dan saya juga sepakat dengan topik ini yakni SDM dan pelayanan dasar yang memang harus dibenahi ke depan,” katanya.

Ia menuturkan, hal pertama yang mendesak dan perlu dibenahi yakni infrastruktur permukiman. Infrastruktur permukiman ini harus selaras dengan pengembang properti, perencanaan jalan-jalan, penyelesaian dan serah terima fasos-fasum yang kerap bermasalah.

“Terkait fasos-fasum ini harus ada yang mengurus secara khusus, kalau tidak nanti warga akan merasa tidak diperhatikan,” jelasnya.

Kedua, lanjutnya yakni transportasi. Dinas Perhubungan (Dishub) harus menjangkau wilayah ini. Mulai dari rerouting angkot dan rute Biskita agar semuanya bisa terlayani sampai pelosok. Ketiga yakni air bersih. Ia ingin kualitas sambungan air bersih sama dengan yang ada di pusat kota.

“Keempat yakni tata ruang kota yang masih sporadis. Ada bengkel sebelahnya rumah, sebelahnya minimarket terus restoran dan lainnya, ini tidak beres. Tata ruang ini harus diatur kalau tidak diatur akan sporadis dan semrawut,” tegasnya.

Ia menerangkan, 10 tahun lalu ia memproyeksikan Kecamatan Tansa ini sebagai wajah Metropolitan Kota Bogor. Bogor tidak akan pernah jadi kota metropolitan, tapi sisi metropolitan yang mendekati ada di Tansa. Dengan flyover Sholeh Iskandar yang membelah jalan, kiri kanan memiliki prospek untuk menjadi ruas jalan seperti di Kasablanka di Jakarta.

“Tapi kita lihat kiri kanan belum diatur pertokoannya. Saya kira Perwali bisa mengatur itu, pedestrian juga belum sampai ke sana, jadi susah buat menyebrang. Ini kalau ditata akan luar biasa, bisa jadi wajah Metropolitan sekaligus membangkitkan ekonomi,” jelasnya.

Hal terakhir, Kecamatan Tansa ini memiliki warga yang beragam yang membuat kawasan ini terancam tidak memiliki karakter dan kebersamaan. Karena itu ia memberikan saran agar setiap perencanaan dipikirkan ruang bersama untuk berkumpul, seperti balai warga, ruang bermain ramah anak atau ruang-ruang yang bisa menyatukan warga untuk membangun kebersamaan.

“Saya juga titip sekolah satu atap agar selalu diobservasi dan dievaluasi karena ini eksperimen dari penggabungan sekolah SD dan SMP. Pastikan anak-anak bisa sekolah dengan nyaman dan terhindar dari kekhawatiran,” ucapnya.