Musrenbang Bogor Tengah, Tiga Titik Penataan di ‘Jantung Kota’ Akan Digeber

Antar Daerah957 views

Inionline.id – Wilayah Kecamatan Bogor Tengah, merupakan ‘jantung’ pusat Kota Bogor yang saat ini terus dilakukan penataan.

Pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2024 untuk RKPD 2025 ini, Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan beberapa target sasaran untuk dikerjakan dalam waktu 82 hari ke depan dan menitipkan penataan wilayah untuk kenyamanan warga.

Seperti teori pengobatan akupuntur yang mengobati dari titik pusat yang membuat semuanya menjadi lebih baik. Penataan di pusat kota pun memiliki tujuan yang sama.

“Ini yang menjadi dasar kenapa selama 10 tahun kita fight, fokus ke pusat kota. Langsung dari pusat, persoalan kita benahi di situ, yang lain kemudian akan lebih baik. Semua yang terkait kemudian akan membaik itu di pusat kota. Karena Bogor Tengah ini berbeda, betul-betul terasa, kenyamanan warga itu utama,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya, Senin (29/1/2024) saat memberikan sambutan.

Karena, lanjut Bima Arya penataan ini bukan saja soal keindahan, kenyamanan, kecantikan, tapi juga strategi terstruktur sistemik dan masif.

Menjelang akhir masa jabatan 82 hari ini banyak hal yang bisa diperjuangkan bersama untuk ditata, meskipun Bima Arya juga menyadari bahwa target ini tidak selesai semua, namun harus terus dipastikan keberlanjutannya karena seperti teori akupuntur tadi semua dilakukan secara bertahap.

Target penataan yang pertama adalah sekitar Alun-alun Kota Bogor, yakni Jalan Nyi Raja Permas, Dewi Sartika dan sebagainya.

Dalam Musrenbang yang dihadiri oleh Sekretaris daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, para asisten dan kepala dinas, Bima Arya juga menitipkan agar tim tangkas dilembagakan dengan juga didukung oleh DPRD Kota Bogor.

“Jadi pengawasan dengan Tim Tangkas, penataannya dengan intervensi fisik. 80 hari ke depan kita akan geber di sana ya,” ujarnya.

Selanjutnya adalah penataan Pasar Bogor dan Plaza Bogor yang betul-betul menjadi ‘jantung’ pusat kota yang jika dilakukan penataan dengan matang, maka semua akan jauh lebih baik.

Penataan yang ketiga, yakni merapikan pintu gerbang Kota Bogor. Dari Tugu Kujang hingga BTM, karena kini Jembatan Otista sudah menjadi landmark baru ikon Kota Bogor.

Disamping tiga titik tersebut, Bima Arya juga menitipkan penataan wilayah yang sudah dirintis oleh lurah-lurah sebelumnya sehingga lebih nyaman bagi warga.

“Kemudian masalah stunting dan ODF juga harus terus diperhatikan, pastikan perbaikan rumah tidak layak huni terus dilakukan, pastikan perbaikan jalan lingkungan terus dilakukan juga. Titik bencana tolong dilanjutkan intervensi fisiknya. Jangan sampai kita fokus untuk mempercantik kota, tapi warga sekitar situ galau, ketika bencana dan tidak nyaman di permukimannya,” katanya.

Penataan yang dilakukan Pemerintah kota (Pemkot) Bogor dibawah kepemimpinan Bima Arya dan Dedie A. Rachim juga dirasakan sudah baik oleh DPRD Kota Bogor yang disampaikan oleh Anggota DPRD Kota Bogor, Adityawarman Adil.

“Bahwasanya selama ini kami di DPRD sangat bangga kepada pak wali, bu sekda kepala dinas. Kita bisa bermitra mengalokasikan anggaran menentukan prioritas dan berharap walaupun ini tahun terakhir bapak wali menghadiri Musrenbang kita berharap pengganti beliau bisa melanjutkan program-program yang sudah ditanamkan oleh pak wali untuk terus dilaksanakan dan menjadikan Bogor lebih maju dan lebih sehat, lebih sejahtera lagi,” katanya.

RKPD yang disusun dalam Musrenbang ini lanjut Adit sapaannya akan juga dikompilasi dengan wilayah lain bersama Tim TAPD dan DPRD.

“Alhamdulillah TAPD yang dipimpin Bu Sekda selama ini bermitra baik sekali dengan DPRD Kota Bogor,” ujarnya.

Sementara itu untuk usulan dalam Musrenbang yang disampaikan oleh Camat Bogor Tengah, Teofilo Patrocinio Freitas diantaranya adalah pembangunan fisik, TPT, drainase, jalan lingkungan dan sebagainya.

Berbeda dari Musrenbang lainnya, Musrenbang di Kecamatan Bogor Tengah yang dilaksanakan di Halaman KWT Kemuning, Komplek Balitvet ini digelar dengan sederhana, namun dengan konsep yang menarik.

Diantaranya adalah penampilan Ki Cepot dan seniman jalanan yang menjadi simbol dari tema Musrenbang SDM unggul dengan memberdayakan seniman Jalanan dari grup Folusi.