Alami 108 Kali Letusan dan Luncurkan 13 Awan Panas Gunung Lewotobi

Antar Daerah1457 views

Inionline.id – Dalam 24 jam terakhir Pusat Vulkanogi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mencatat Gunung Api Lewotobi Laki-laki mengalami 108 kali letusan .

Tinggi kolom abunya mencapai 700 meter – 1.000 meter dengan warna asap putih dan kelabu.

Selain itu, teramati 13 kali terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 1000 meter – 1500 meter mengarah ke arah utara dan timur laut.

Dalam laporan tertulis aktifitas Gunung Api yang dikeluarkan PPGA Lewotobi Laki-laki pada Rabu (17/1) dinihari pukul 00.57 periode pengamatan Selasa (16/1) pukul 00.00 Wita – 24.00 Wita dilaporkan secara visual Gunung Api Lewotobi Laki-laki mengalami letusan sebanyak 108 kali dengan 13 kali meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1000 meter – 1.500 meter ke arah utara dan timur laut.

“Teramati 108 kali letusan dengan tinggi 700-1000 m dan warna asap putih dan kelabu. Teramati 13 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1000-1.500 m mengarah ke utara dan timur laut,” mengutip laporan PPGA pukul 00.57 Wita.

Dalam laporan visual juga disebutkan teramati guguran dengan jarak luncur 1.000 meter – 1.500 meter mengarah ke utara dan timur.

Sedangkan untuk aliran lava dilaporkan PPGA ke arah utara timur laut dengan jarak luncur sejauh 3000 meter. Selain itu teramati juga lontaran lava pijar ke arah barat- barat daya sejauh 2 kilometer.

Sementara pengamatan kegempaan dilaporkan PPGA, letusan berjumlah 108 kali dengan amplitudo 18.5-47.3 milimeter berdurasi 19 detik – 522 detik.

Sedangkan untuk awan panas guguran tercatat 13 kali dengan Amplitudo 14.8 – 47.3 milimeter dengan durasi 61 detik – 166 detik.

PVMBG sendiri telah menetapkan gunung setinggi 1.584 mdpl itu berstatus Level IV atau Awas sejak Selasa (9/1).

Oleh sebab itu direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Api Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi dan untuk sektoral sejauh 6 kilometer ke arah Utara dan Timur Laut.

Masyarakat di sekitar Gunung Api Lewotobi juga diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Akibat erupsi yang terjadi sejak awal Januari 2024 lalu, sudah lebih dari 6 ribu warga diungsikan dan beberapa desa telah dikosongkan untuk menghindari guguran awan panas dan juga lava pijar serta banjir lahar dingin.