Usai Hujan Lebat 1.247 Warga Dompu NTB Terdampak Banjir Bandang

Antar Daerah757 views

Inionline.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat sebanyak 1.247 warga terdampak banjir bandang setelah daerah di pulau Sumbawa itu diguyur hujan lebat.

“Data sementara 1.247 warga yang terdampak banjir,” kata Kepala BPBD Dompu, Tajudin, di Mataram, NTB, Selasa (5/12).

Ia mengatakan banjir bandang tersebut akibat hujan lebat yang terjadi di daerah setempat sejak Senin (4/12) sore hingga malam. Imbas curah hujan tinggi itu, kata dia, air sungai di Kecamatan Dompu dan Kecamatan Woja meluap hingga menggenangi permukiman warga.

“Warga yang terdampak banjir itu tersebar di sembilan desa atau di dua kecamatan,” kata Tajudin.

Adapun sembilan desa yang terdampak yaitu Desa Kareke terdapat 10 warga, Kelurahan Potu 55 warga, Kelurahan Bada 90 warga, Kelurahan Bali Satu terdapat 77 warga dan Kelurahan Karijawa sebanyak 108 warga untuk Kecamatan Dompu.

Sedangkan di wilayah Kecamatan Woja yakni Kelurahan Kandai Dua terdapat 525 warga, Desa Wawonduru sebanyak 155 warga, Kelurahan Simpasai 187 warga, dan Desa Baka Jaya sebanyak 35 warga.

“Sejak tadi malam korban telah diungsikan untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan,” kata Tajudin.

Pihaknya juga telah menurunkan petugas dibantu aparat gabungan TNI-Polri untuk membantu warga yang terdampak banjir. Selain itu untuk bantuan logistik kedaruratan bagi warga yang terdampak telah disalurkan secara bertahap.

“Petugas masih melakukan pendataan terhadap dampak banjir. Kondisi air telah surut,” katanya.

Peringatan BMKG

BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan potensi curah hujan berujung bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia, termasuk NTB pada awal Desember 2023 ini.

“Waspada peningkatan curah hujan di awal Desember 2023,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Suci Agustiarini di Mataram, Jumat (1/12).

Pada dasarian I Desember 2023 (1 – 10 Desember 2023) diperkirakan hujan berpeluang terjadi di seluruh wilayah NTB. Curah hujan dengan intensitas tinggi lebih 150 milimeter/das berpeluang terjadi di sebagian wilayah Lombok Tengah dan Lombok Barat bagian utara dengan peluang 30 – 50 persen.

Di sebagian wilayah Sumbawa bagian barat dan Bima bagian utara atau sekitar Tambora terdapat peluang curah hujan dengan intensitas 100-150 milimeter/das.

“Hujan dengan intensitas 50-100 milimeter/das berpeluang terjadi di seluruh pulau Lombok, sebagian Bima bagian barat, Sumbawa Barat, dan sebagian Sumbawa bagian barat dengan peluang lebih dari 50 persen,” katanya.

Kondisi IOD positif diprediksi bertahan hingga akhir tahun 2023, sedangkan El Nino moderat diprediksi terus bertahan hingga April 2024. Aliran massa udara di wilayah Indonesia masih didominasi oleh angin timuran terutama wilayah Indonesia bagian selatan sekitar NTB.

“Aliran massa udara diprediksi masih didominasi oleh angin timuran dengan kecepatan yang melemah,” kata Suci.

Analisis terakhir menunjukkan MJO akan aktif di fase 4 dan 5 (wilayah Indonesia) pada awal hingga akhir dasarian I Desember 2023. MJO berkaitan dengan aktivitas konveksi/potensi awan hujan di wilayah Indonesia.

“Pada masa peralihan menuju musim hujan 2023/2024, masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal,” ujar Suci.

“Di beberapa wilayah yang memiliki peluang hujan degan kategori tinggi perlu mewaspadai terjadinya bencana banjir dan tanah longsor,” imbuhnya.