Pada November 2023 BPS Catat Inflasi Capai 0,38 Persen

Ekonomi1457 views

Inionline.id – Secara tahunan (year on year/yoy) Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi November 2023 sebesar 2,86 persen. Sedangkan inflasi bulanan terealisasi 0,38 persen.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh Edy Mahmud mengatakan terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) secara yoy dari 115,64 menjadi 116,08.

“Jika dirinci berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,71 persen dengan andil 1,72 persen terhadap inflasi umum,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu (1/11).

“Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini adalah beras, yaitu dengan andil 0,58 persen, cabai merah 0,19 persen, rokok kretek filter 0,18 persen, cabai rawit 0,10 persen, dan daging ayam ras 0,08 persen,” rincinya.

Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi terbesar secara bulanan (month to month/mtm) adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 1,23 persen dan andil 0,32 persen.

Ia merinci di tingkat komoditas penyumbang inflasi mtm terbesar adalah cabai merah dengan andil inflasi 0,16 persen, cabai rawit 0,08 persen, bawang merah 0,03 persen, dan beras 0,02 persen.

Lalu, dari 90 kota IHK tercatat seluruhnya mengalami inflasi.

Berdasarkan provinsi, inflasi tahunan di Sumatra paling tinggi ada di Tanjung Pandan sebesar 5,89 persen. Lalu, tertinggi di Kalimantan ada di Kotabaru sebesar 3,85 persen.

Sedangkan inflasi tertinggi di Jawa ada di Sumenep menyentuh 5,51 persen. Inflasi di Bali-Nusa Tenggara tertinggi ada di Singaraja sebesar 4,47 persen.

Sementara itu, inflasi tertinggi di Sulawesi ada di Kota Luwuk sebesar 4,59 persen. Lalu, inflasi tertinggi di Maluku dan Papua ada di Merauke sebesar 5,25 persen.