Lagu Rakit yang Dinyanyikan Nadzira Shafa Sukses Bikin Nangis

Seperti diketahui, 172 Days diangkat dari novel karya Nadzira Shafa. Film ini sendiri mengangkat kisah nyata yang dialami Nadzira atau biasa disapa Zira, tentang kenangannya dengan salah satu putra ulama besar almarhum Ustaz Arifin Ilham, Ameer Azzikra.

Film garapan sutradara Hadrah Daeng Ratu ini menggambarkan kisah perjalanan hijrah Nadzira Shafa yang mempertemukannya dengan Ameer, yang ikut membantu Zira beristikhamah. Pertemuan mereka membawa aura bahagia, hingga mereka memutuskan untuk melakukan ta’aruf dan menikah.

Namun kebahagiaan mereka hanya berlangsung selama 172 hari saja, dimulai ketika Ameer tiba-tiba jatuh sakit dan harus dirawat. Di sinilah peran Zira dalam mendampingi masa-masa sulit itu.

Dengan cerita yang apik dan akting yang memukau dari para aktornya, 172 Days sukses menjadi salah satu film laris tahun ini. Penonton pun dibuat menangis berjemaah saat menyaksikan kisah pilu tersebut.

Selain film 172 Days, soundtrack untuk film ini, “Rakit” juga ikut meraih sukses. Bahkan di media sosial, lagu ini telah digunakan oleh lebih dari 15 ribu pengguna di TikTok dalam kurun waktu tiga minggu belakangan.

Selain melodinya yang sendu, menurut beberapa pengguna TikTok, lagu ini berhasil membuat
pendengar menitikkan air mata. Banyak pula pengguna yang memberikan pujian pada Nadzira
karena betapa cocoknya lagu ini dengan salah satu adegan di film yang terasa emosional.

Lagu “Rakit” sendiri sebenarnya sudah dirilis setahun lalu. Namun dengan rilisnya film 172 Days, lagu ini pun kembali melambung dan hingga berita ini diunggah telah ditonton lebih dari 2,8 juta kali di YouTube.

“Lagu ini menceritakan titik terendahku dalam hidup, dan dari lagu inilah aku berusaha untuk merakit hidupku kembali,” kata Nadzira Shafa, etika menjelaskan makna lagu ini.

Selain lagu “Rakit”, lagu Nadzira Shafa lainnya berjudul “Dialog Hati” juga ikut melejit karena masuk juga sebagai soundtrack lain film 172 Days. Berbeda dengan “Rakit”, “Dialog Hati berisi” ungkapan hati Zira yang ingin mencintai takdir, setelah sebelumnya berjuang untuk menerima kekurangannya.