Kolaborasi Disbudpar dan DPRD Jawa Barat Lahirkan Program Riksa Budaya di Cimande Bogor

Antar Daerah1157 views

Bogor, Inionline.id – Kolaborasi antar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat bersama DPRD Jawa Barat berhasil membuahkan acara Riksa budaya di Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Sabtu (02/11/2023).

Menurut Kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan bahwa Riksa Budaya ini dilaksanakan di tiga wilayah budaya yaitu Cirebon, Sunda Priangan, dan hari ini di kawasan Melayu Betawi.

“Dan ini harus terus dilakukan, kenapa kita lakukan dalam upaya untuk mensosialisasikan, agar masyarakat itu memahami betul mengenai potensi budaya yang ada di Jawa Barat ini,” ujarnya.

Jawa Barat ini kaya akan budayanya, kaya akan kekayaan alamnya jadi bahkan saya sampaikan di dalam sambutan, kok kita bisa kalah dengan provinsi lain dari sisi pariwisata, karena budaya ini merupakan salah satu daya tarik dan daya tarik inilah yang kita lestarikan,” lanjut Benny.

Dirinya juga khawatir mengenai data terkait kurang lebih 500 kultur budaya Jawa Barat hilang per-tahun.

“Maka dari itu kami saran sekarang itu terus menggali menggali-menggali yang hilang, ini mudah-mudahan bisa kita bangkitkan kembali, kalau ini bisa dibangkitkan kembali kita bersyukur bahwa akar budaya kita tidak hilang,” tukasnya.

Benny melanjutkan, “karena dengan teknologi, distruksi teknologi ini cukup luar biasa Informasi itu cukup deras dan saya sangat prihatin sekali bahwa anak-anak budaya lebih suka dengan Korea, Jepang.”

Event ini menurut Benny juga sebagai penghargaan bagi Silat Cimande yang mendapatkan predikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ru’yat menyebutkan bahwa Riksa budaya ini sebagai suatu event yang dianggarkan dari provinsi dan DPRD Jawa Barat untuk mengamumule budaya Sunda.

“Karena Jawa Barat ini dengan penduduk hampir lima puluh juta, itu bersatu dan disatukan oleh suatu kultur budaya Sunda, Indonesia dari Sabang sampai Merauke lebih dari tujuh belas ribu pulau, tujuh ratus bahasa, tujuh ratus suku, itu menyatu Bhineka Tunggal Ika oleh budaya akulturasi,” kata Ru’yat.

“Oleh karena itu event-event pentas ini sangat penting bagi para seniman, apalagi silat Cimande yang tadi diperagakan karena mereka sering latihan, jangan sampai tidak ada anggaran untuk tampil dan tampil itu harus difasilitasi penyelenggaraannya di antaranya oleh pemerintah daerah,” lanjut Ru’yat.

Menurut pria yang maju ke DPR RI dapil Kabupaten Bogor ini, Pemerintah daerah bisa bekerja sama dengan pemangku kepentingan stakeholders dari dana-dana CSR dari APBD sehingga mereka diasah.

“Tidak hanya terampil silat Cimande ini di tingkat katakanlah daerah, tapi juga tingkat provinsi, tingkat nasional, bahkan dunia,” pungkasnya.