Kemenkes Minta Masyarakat Taat Prokes, Covid di Indonesia Naik Lagi

Kesehatan957 views

Inionline.id – Kementerian Kesehatan meminta masyarakat untuk tetap taat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Hal ini lantaran dalam beberapa pekan terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian Covid bertambah sebanyak 35-40 kasus. Sementara pasien yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, saat ini tingkat keterisian rumah sakit sebesar 0.06% dan angka kematian 0-3 kasus per hari.

“Yang sakit, sekarang mewajibkan diri sendiri pakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga imunitas dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, kemudian jaga jarak, apalagi kalau sedang sakit agar tidak menularkan,” kata Maxi dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (7/12).

Menurut dia, kenaikan kasus saat ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi Covid di Eropa dan Amerika Serikat.

Selain varian XBB, Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5.

Meski ada kenaikan, namun kasus ini masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemi yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu.

Maxi juga mengingatkan masyarakat perlu waspada apabila mengalami gejala penyakit yang mengarah pada Covid, yakni batuk, pilek, demam dan gangguan pernapasan, agar segera melakukan pemeriksaan antigen.

“Dengan naiknya ini, siapa yang punya gejala sebaiknya dilakukan testing rapid antigen dan dilaporkan dan tentu dengan kesadaran melakukan isolasi mandiri kalau gejala ringan, kalau berat ke rumah sakit,” tuturnya.

Selain disiplin prokes, ia juga mendorong masyarakat terutama kelompok rentan agar menyegerakan vaksinasi Covid-19 baik dosis lengkap maupun booster.

“Lakukan vaksinasi booster, sampai akhir tahun masih gratis untuk seluruh masyarakat. Tahun depan, hanya untuk kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta serta immunocompromised (orang yang memiliki masalah dengan sistem imun),” jelas dia.