Mewakili bandnya, Tria The Changcuters merasa sudah di tahap menyadari adanya perbedaan trend di masanya hampir 20 tahun dengan saat ini.
“Gue bilang, akhirnya gue sampai di zaman ketika orangtua dulu merasa laki-laki pakai anting, tapi kita merasa keren,” kata Tria The Changcuters dalam konferensi pers di Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada Senin (18/12/2023).
Namun Tria Changcuters tidak mau membuat perbedaan itu menjadi pemantik keributan. Justru melebur menjadi satu dan malah mengubahnya menjadi karya.
“Karena itu menjadi perbincangan diantara kami, akhirnya kita tuangkan di Memang Beda,” terang vokalis band The Changcuters ini.
Tria Changcuters mencontohkan, seseorang yang merasa beda, tidak perlu minder. Musisi berdarah Sunda ini kemudian memberikan contoh, Changcuters juga menjadi band yang beda daripada yang lain, namun tetap bisa eksis hingga 19 tahun.
“Ketika The Changcuters hadir di musik, beda dari fashion juga, Memang Beda juga jadi pembuktian. Bahwa tampil berbeda, selama konsisten akan mendapatkan sesuatu,” katanya.
Meski mengusung tema perbedaan, tapi The Changcuters tetap mempertahankan musik khas mereka. Lagu up beat sehingga bisa mengajak penonton untuk joget bersama.
Setidaknya, lagu ini bisa membawa kenangan kembali dalam single hits The Changcuters Main Serong (2009).
“Kami mau kasih materi yang menyenangkan, karena itu menjadi ciri khas The Changcuters,” kata musisi 41 tahun ini.
The Changcuters juga sudah pernah membawakan lagu ini di Pestapora. Hasilnya, banyak yang menanti karya terbaru Tria dan kawan-kawan ini.
Selain sebagai eksistensi, lagu Memang Beda juga menjadi kado The Changcuters buat penggemar. Sebab karya terakhir grup asal Bandung ini adalah album Loyalis di 2020.1`
Meski begitu, The Changcuters laris manggung di berbagai acara musik. Terbukti untuk bulan ini, jadwal band tersebut sudah penuh hingga akhir tahun.
