Inionline.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin subsidi bahan bakar minyak (BBM) aman meski ada Pemilu 2024.
Arifin menilai pemerintah perlu segera menerbitkan revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014. Beleid ini akan menjadi dasar subsidi BBM yang lebih tepat sasaran.
Meski tahun depan ada Pemilu 2024, Arifin menegaskan masyarakat tak perlu khawatir proses revisi perpres tersebut akan terganggu.
“Tahun depan sementara ini (subsidi BBM dan listrik) masih terus dilaksanakan. Nanti kita lihat perkembangannya, ini kan (harga) minyak sudah gak terlalu galak-galak lagi ya. Mudah-mudahan itu bisa apa, terutama tentu saja itu harus kita rapiin itu (revisi Perpres Nomor 191 tahun 2014),” ucap Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (17/11).
“(Tahun depan mau pemilu) Kapan pemilu? Kan pemilu sekali saja buat lima tahun,” tegas Arifin.
Pada kesempatan sama, Arifin menyinggung soal nasib tarif listrik jika Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) banyak yang dipensiunkan. Suntik mati PLTU merupakan bagian dari upaya Indonesia beralih dari energi kotor ke bersih.
Ia mengatakan pemerintah akan terus memperhatikan nasib tarif listrik di masa mendatang. Ini dilakukan sejalan dengan suntik mati PLTU dan pembangunan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT).
Terpisah, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan revisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014 harus segera dirilis. Ia menyebut aturan ini diperlukan sebagai regulasi acuan penyaluran BBM bersubsidi.
“Saya mengimbau, pertalite itu untuk masyarakat yang membutuhkan. Jadi, kalau yang mampu janganlah menggunakannya karena bukan peruntukannya,” tegas Tutuka, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (18/10).
