Soal Penyidikan Kades Terkait Dugaan Korupsi, Polda Jateng Buka Suara

Inionline.id – Polda Jawa Tengah menampik anggapan adanya unsur politis terkait penyelidikan dugaan korupsi Bantuan Keuangan Pemprov Jawa Tengah yang dilakukan sejumlah kepala desa (Kades) di tiga kabupaten, yakni Karanganyar, Wonogiri dan Klaten.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Dwi Subagio menjelaskan bila penyelidikan yang dilakukannya berawal dari aduan masyarakat (Dumas) pada April 2023 lalu yang kemudian dilakukan proses klarifikasi dan pendalaman, termasuk pemeriksaan berkas-berkas dokumen pertanggungjawaban penggunaan.

“Ada aduan dari masyarakat di bulan April lalu soal pemotongan Dana Bantuan Keuangan dari provinsi dan spesifikasi pekerjaan yang tidak sesuai. Dari sini kita mulai lakukan penyelidikan dengan klarifikasi memanggil pihak-pihak terkait sebanyak 13 orang dan memeriksa dokumen-dokumen pekerjaan dan pertanggungjawaban,” ungkap Dwi di Mapolda Jawa Tengah, Kamis (30/11).

Dwi pun menegaskan bila penyelidikan dugaan korupsi sejumlah kades ini tidak ada unsur atau tekanan politis dari pihak manapun. Sebaliknya, penyelidikan ini dalam rangka membantu pemerintah provinsi dan pemerintah desa dalam memperlancar pembangunan yang telah diprogramkan sehingga sesuai dengan harapan atau keinginan masyarakat.

“Unsur politisnya di mana, tidak ada sama sekali. Tidak ada titipan atau tekanan dari siapapun. Sebaliknya, yang kami lakukan ini justru membantu pemerintah provinsi dan desa dalam memperlancar pembangunan. Ada aduan dugaan korupsi dari masyarakat tidak mungkin tidak kita tindaklanjuti. Nanti kami juga disalahkan bila aduan tersebut tidak dijawab atau ditindaklanjuti,” jelas Dwi.

Khusus untuk kepala desa, rencana pemanggilan meminta keterangan baru akan dilakukan beberapa hari ke depan seiring banyaknya personil penyidik yang terlibat dalam Operasi Bacuya kegiatan pengamanan Piala Dunia U-17 di Solo.

“Saat ini kita hentikan sementara, reschedule ulang, karena banyak penyidik tugas pengamanan Operasi Bacuya di Piala Dunia U-17 di Solo. Nanti perkembangan kita sampaikan lagi,” kata Dwi.

Seperti diketahui, penyidikan atas dugaan korupsi sejumlah kades di Jawa Tengah ini memantik calon presiden Ganjar Pranowo geram. Ganjar mengaku jengkel bila kabar kepala desa di Jawa Tengah diperiksa polisi .

“Maaf, maaf saya tidak bisa lagi diam, dan saya kontak apa yang sebenarnya terjadi, satu per satu kita datangi dan kita minta klarifikasi,” ucap Ganjar di acara Konsolidasi Relawan di Jakarta pada Senin (27/11).