Puluhan Desa Terendam, Banjir Kepung Sejumlah Wilayah di Aceh

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Puluhan desa di sejumlah kabupaten di Aceh mengalami banjir imbas intensitas hujan yang tinggi pekan ini.

Beberapa di antaranya di wilayah Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Barat, dan Aceh Jaya.

Pada Rabu (22/11), BPBD Kabupaten Aceh Selatan menyatakan sebanyak 256 warga mengungsi akibat banjir bandang melanda kawasan Ladang Rimba, Kecamatan Trumon Tengah.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan Zainal mengatakan banjir yang terjadi sejak Senin (20/11) malam juga menyebabkan puluhan rumah dan fasilitas publik rusak berat.

“Jumlah warga yang mengungsi akibat banjir bandang, Ladang Rimba, mencapai 256 orang. Mereka dari dua desa yakni Gampong Lhok Raya dan Gampong Cot Bayu. Mereka mengungsi di Kompi Brimob, rumah tetangga, serta tempat-tempat yang tidak terendam banjir,” kata Zainal di Aceh Selatan, Rabu ini seperti dikutip dari Antara.

Adapun pengungsi di Kompi Brimob Ie Jeureneh sebanyak 140 orang, terdiri 41 laki-laki, 41 perempuan, 46 anak, sembilan lanjut usia dari 39 kepala keluarga.

Pengungsi di Shelter Lhok Raya sebanyak enam orang, terdiri dua laki-laki dan empat perempuan dari dua keluarga. Serta warga mengungsi di rumah tetangga sebanyak 110 orang dari 30 keluarga.

Ia mengatakan banjir bandang tersebut membawa material kayu besar yang menyebabkan rumah penduduk dan fasilitas umum rusak berat. Selain itu, tanah berlumpur juga menutupi badan jalan, sehingga menghambat arus lalu lintas.

“Sejumlah kendaraan bermotor roda dua dan empat terseret banjir bandang. Air masih menggenangi permukiman penduduk dan jalan antardesa. Petugas gabungan sedang mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Petugas terus memantau perkembangan terkini di lokasi bencana,” katanya.

Zainal mengatakan sampai saat ini jalan negara Aceh-Sumatera Utara di kawasan Ladang Rimba tidak dapat dilalui, baik roda dua maupun empat, karena badan jalan tertutup material banjir seperti batang kayu dan lumpur.

“BPBD sudah mendirikan tenda pengungsian di Kompi Brimob di Ie Jeureneh, Kecamatan Trumon. Tim BPDB juga sudah menyalurkan logistik untuk kebutuhan warga yang mengungsi,” kata Zainal.

28 desa terendam banjir di Aceh Jaya

Sebanyak 28 desa dari enam kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya terendam banjir akibat curah hujan tinggi sejak Senin (20/11) malam sehingga tercatat 3.990 jiwa atau 1.465 kepala keluarga terdampak banjir.

“Air mulai naik ke pemukiman penduduk sejak Senin sekitar pukul 22.00 WIB karena hujan lebat,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya, Fajri, di Aceh Jaya, Selasa (21/11).

Secara keseluruhan korban terdampak banjir di Aceh Jaya sejauh ini sudah mencapai 3.990 orang dari total 1.465 KK.

Fajri menyampaikan, hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat banjir tersebut dan untuk mengantisipasi pihaknya telah mengerahkan dua unit boat atau perahu karet untuk kesiagaan persiapan evakuasi.

“Harapan kita masyarakat untuk selalu waspada apalagi saat ini cuaca hujan lebat sehingga sangat rawan banjir,” ujar Fajri.

40 desa di Aceh Barat terendam banjir

BPBD Kabupaten Aceh Barat mencatat sebanyak 40 desa yang tersebar di delapan kecamatan di daerah tersebut, hingga Selasa sore terendam banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter lebih.

“Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dalam musibah ini,” kata Koordinator Pusdalops BPBD Aceh Barat, Mashuri di Meulaboh, Selasa.

Mashuri mengatakan bencana alam banjir yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat terjadi setelah daerah itu diguyur hujan dengan intensitas tinggi, sehingga mengakibatkan meluapnya sungai sehingga terjadi banjir terendam nya rumah warga dan badan jalan.

“Untuk jumlah warga yang mengungsi hingga saat ini masih dalam pendataan, petugas masih di lokasi bencana,” kata Mashuri.

Hingga Selasa sore, tim gabungan di Kabupaten Aceh Barat masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam.

Jembatan gantung rusak diterjang banjir

Sebuah jembatan gantung yang menghubungkan antara Desa Manggi dan Desa Menuang Kinco, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat dilaporkan rusak parah akibat terjangan banjir saat aliran sungai di kawasan tersebut meluap akibat hujan deras.

“Benar ada satu jembatan gantung yang dilaporkan rusak, saat ini masih dalam pendataan petugas,” kata Mashuri.

Sebelumnya, Camat Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, Zulkarnain kepada wartawan mengatakan putusnya satu unit jembatan gantung yang menghubungkan antara Desa Manggi-Desa Menuang Kinco, kecamatan setempat akibat terjangan arus sungai yang meluap akibat hujan lebat yang melanda kawasan ini.

Menurutnya, dampak dari kerusakan jembatan tersebut telah menyebabkan akses transportasi masyarakat di daerahnya terganggu, karena jembatan gantung tersebut selama ini sering digunakan masyarakat untuk beraktivitas.

Zulkarnain mengatakan pihaknya telah melaporkan peristiwa tersebut ke pemerintah kabupaten, sehingga diharapkan ke depan kerusakan ini dapat segera teratasi.

Peringatan siaga banjir di delapan daerah Aceh dari BMKG

Sebelumnya pada awal pekan ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di delapan wilayah kabupaten/kota di Aceh siaga terhadap potensi banjir dan tanah longsor yang dipicu akibat curah hujan intensitas tinggi.

“Untuk kategori siaga sendiri menunjukkan nilai risiko di atas sedang, dimana potensi kemungkinan kejadian dan potensi dampak yang dihasilkan cukup tinggi,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Fitriana Nur, Senin (20/11).

BMKG mencatat ada delapan daerah dengan kategori siaga, yakni di atas waspada, terhadap dampak bencana akibat hujan deras, meliputi Kota Lhokseumawe, Langsa, Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Tenggara, dan Aceh Tamiang.

BMKG memantau adanya daerah siklonik di perairan barat dan timur Aceh. Daerah ini dapat menimbulkan daerah pertemuan angin (konvergensi) dan belokan angin (shearline) yang menyebabkan adanya perlambatan kecepatan angin di sebagian wilayah Aceh.