Pilih Fokus ke Kinerja Prestasi Anak Muda, TKN Bela Gibran soal Ijazah

Politik1357 views

Inionline.id – Komandan Fanta (Pemilih muda) Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Maju, Arief Rosyid Hasan menyayangkan isu polemik ijazah palsu yang tertuju pada cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka.

Arief menilai mencuatnya isu itu seperti cara politik pecah belah di zaman kolonial Belanda dulu. Alih-alih memusingkan hal itu, dia mengatakan TKN KIM fokus terhadap kinerja dan prestasi anak muda dalam menyongsong Indonesia emas di 2045 mendatang.

“Tugas kita, tetap fokus pada kinerja dan prestasi anak muda, menuju Indonesia Emas 2045,” kata Arief ketika dikonfirmasi pada Senin (20/11) malam.

Selain mengkritik politik pecah belah seperti era kolonialisme, Arief menekankan pertarungan politik di Pilpres 2024 itu idealnya mengedepankan adu gagasan.

“Politik harusnya mengedepankan adu gagasan, bukan kampanye hitam, politik pecah belah seperti zaman Belanda, apalagi ujaran kebencian dan fitnah,” kata dia.

Ia juga menganggap isu itu merupakan fitnah terhadap sosok anak muda yang berprestasi seperti Gibran.

“Kita lihat-lihat, fitnah ini sering dilemparkan kepada orang muda yang berprestasi,” ucap dia.

Ketimbang ditimpa fitnah, Arief mengatakan anak muda seharusnya terus dilibatkan dalam pembangunan bangsa.

Ia menyebut ke depan, TKM KIM bakal berfokus terhadap kinerja dan prestasi anak muda dalam menyongsong Indonesia emas di 2045 mendatang.

Terpisah, Gibran juga telah merespons isu tersebut. Ia menyampaikannya saat Najwa Shihab menampilkan foto wisuda Gibran 13 tahun lalu dalam agenda ’13 Tahun Mata Najwa’ di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu (19/11) malam.

Ia pun mempersilakan awak media datang ke Balai Kota Solo guna mengecek keaslian ijazahnya. Bahkan, putra sulung Presiden Jokowi itu menawarkan akan membelikan tiket untuk mengecek langsung ke institusi pendidikan terkait di luar negeri.

“[Foto] baru lulus. Ini fotonya lagi dipermasalahkan dua tokoh. Masalah fotonya katanya editan sama ijazahnya palsu. Gapapa besok teman-teman media seperti biasa di Balai Kota ntar saya bawain ijazah saya ya. Dicek saja asli atau palsu,” ujar Gibran.

“Kalau enggak percaya saya pesanin tiket ke Singapura deh datengin sekolah,” sambungnya.

Di satu sisi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI juga sudah buka suara. Komisioner KPU Idham Kholik menyatakan dokumen ijazah atau bukti pendidikan seluruh paslon, termasuk Gibran telah memenuhi syarat.