Inionline.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto buka suara terkait isu dokumen pakta integritas yang ditandatangani oleh Pj Bupati Sorong, Yan Piet Mosso untuk memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Hasto meminta agar kebenaran dokumen pakta integritas tersebut diusut. Ia menegaskan bahwa kemenangan Ganjar bisa diraih melalui suara masyarakat, bukan pakta integritas.
“Diusut saja semuanya kan kita menang ini suara rakyat. Kita menang bukan pakta integritas,” kata Hasto di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (14/11).
Sebelumnya, calon presiden Ganjar Pranowo mengklaim belum mengetahui isu dokumen pakta integritas itu.
Ia mengatakan jika pakta integritas tersebut benar adanya, maka hal itu harus ditindak karena merupakan bentuk tidak netralnya aparat negara dalam Pilpres 2024.
“Belum tahu saya, malah enggak tahu itu. Kalau enggak benar, itu bagian tidak netral yang harus ditertibkan,” kata Ganjar usai pengambilan nomor urut di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (14/11) malam.
Ganjar menegaskan pihaknya tak menggunakan aparat negara untuk menang di Pilpres mendatang lantaran tidak memiliki kekuatan untuk melakukan hal tersebut.
Sementara itu, calon wakil presiden pendamping Ganjar, Mahfud MD menyebut isu dokumen pakta integritas itu bukan masalah hukum.
Menurutnya, dokumen tersebut diteken pada Agustus sebelum capres-cawapres resmi ditetapkan KPU RI. Sehingga, belum ada calon resmi kontestan pilpres.
Dokumen pakta integritas itu disebut ditemukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat Operasi Tangkap Tangan (OTT) kasus Bupati Sorong Yan Piet. Namun, kebenaran informasi ini hingga kini belum diketahui.
Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan pihaknya akan mengecek terlebih dahulu kebenaran dokumen tersebut.
