Menu Cegah Stunting di Depok Dinilai Muhadjir Sangat Tidak Layak

Berita957 views

Inionline.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai menu pemberian makanan tambahan (PMT) pencegahan stunting di Depok, Jawa Barat, tak layak. Menu itu hanya berisi sop sawi dan tahu.

Ia mengatakan syarat makanan tambahan untuk mencegah stunting harus memenuhi syarat gizi dan protein yang berguna untuk pertumbuhan anak.

“Itu sangat tidak layak untuk makanan tambahan. Karena makanan tambahan harus memenuhi syarat karbohidrat, protein hewani, vitamin, mineral, harus betul-betul syarat cukup terutama dari sisi penyediaan protein hewani yang kurang,” kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (20/11).

Muhadjir mengatakan Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah membuat tim untuk mengecek hal tersebut.

Ia lantas mengimbau kepada seluruh kepala daerah agar tak main-main menyiapkan menu makanan tambahan untuk mencegah stunting. Pasalnya, ia mengatakan hal ini berkaitan dengan target Presiden Jokowi menekan angka stunting di Indonesia turun hingga 14 Persen pada 2024.

“Saya mohon tak hanya di daerah tertentu, tapi di seluruh pejabat tak main-main menggunakan anggaran. Terutama APBD dan ada tagging di dana desa. Itu bisa digunakan bersama. Jadi dana daerah dan dana desa bisa digunakan bersama-sama,” kata dia.

Muhadjir belum berencana memanggil Wali Kota Depok terkait viralnya kabar menu stunting di kawasan tersebut. Tapi ia akan menelepon Wali Kota DepokĀ untuk meminta klarifikasi terkait kejadian ini.

Ia pun menyadari belum ada patokan atau standar secara pasti soal menu pencegahan stunting. Namun, ia mengimbau para kepala daerah memberikan menu tambahan pencegahan stunting dengan memperhatikan aspek gizi yang melimpah dan berbasis kearifan lokal.

“Lebih baik berikan dia gizinya melimpah daripada tadi itu, ternyata tak penuhi standar yang ditetapkan,” kata Muhadjir.

“Menurut saya kita dorong makanan tambahan berbasis kearifan lokal, yang di desa itu enggak usah paksa harus seragam apalagi pake nuget, pake tahu yang kemudian didalamnya dikasih nugget itu saya kira enggak bener itu. Kan, bisa serahkan saja ke masing-masing kelurahan,” tambah dia.

Sebelumnya, menu pencegahan stunting di Depok viral di media sosial dan menjadi pembicaraan. Menu itu menjadi sorotan karena pemerintah setempat cuma menyajikan kuah sop dengan potongan sayur sawi dan tahu nugget.

DPRD Kota Depok mengkritik hal itu karena sudah menyetujui anggaran Rp4,4 miliar untuk pencegahan stunting. Mereka juga menemukan fakta paket menu pencegahan stunting hanya Rp9 ribu per porsi.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati berdalih program pemberian makanan tambahan lokal untuk balita sudah sesuai petunjuk teknis dari Kemenkes, termasuk, menunya.