Bogor, Inionline.id – Anggota DPRD Jawa Barat daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor H. Supono menggelar sosialisasi penyebarluasan Peraturan daerah (Perda) nomor 23 tahun 2012 tentang pengolahan limbah dan bahan berbahaya, Senin (27/11/2023).
Berlokasi di Pendopo RT 05/08, Perumahan Griya Alam Sentosa, Desa Pasirangin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, nampak puluhan masyarakat antusias mengikuti jalannya acara.
Menurut H. Supono, tanggung jawab atas pengolahan limbah dan bahan berbahaya ini melekat pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan melekat juga tugas tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Kota hingga perusahaan atau badan usaha yang memang memproduksi limbah.
“Dalam hal ini ada peran serta masyarakat juga dan itu sangat penting. Karena semua sumber informasi terkait pengolahan limbah dan bahan berbahaya datangnya dari masyarakat,” ujarnya.
“Ini yang penting, ada poin bahwa saudara semuanya apabila ada perusahaan yang mencemari lingkungan udara, tanah atau air maka saudara atas nama masyarakat bisa atas nama RT, DPD atau kelompok masyarakat melaporkan kepada Instansi terkait,” kata H. Supono.
“Bahkan jika nanti ada temuan unsur pidana maka akan diserahkan kepada aparat hukum kepolisian atau Kejaksaan untuk penyidikan, tapi kalau pelanggaran administratif itu nanti mungkin peringatan atau sanksi penghentian sementara atau ada audit tertentu yang nanti tugasnya dinas terkait,” lanjut politisi PAN ini.
Dirinya juga mengingatkan soal ancaman pengolahan limbah berbahaya seperti limbah rumah sakit.
“Katakanlah seperti rumah sakit swasta itu ada juga hal-hal yang tidak boleh langsung dibuang ke got, harus ada instalasi pengolahan limbahnya, IPAL itu ada instalasi pengolahan limbah harus punya, orang baru operasi darahnya itu harus dibuang kemana, jarum suntiknya itu tidak boleh dibuang sembarangan, bekas-bekas jarum suntik itu harus ada instalasinya untuk membakar dan seterusnya dibuang sembarangan karena kita banyak temukan juga beberapa rumah sakit membuang itu sembarangan dan itu berbahaya, karena itulah Itu harus diawasi,” imbuhnya.
Pria yang kembali maju ke DPRD Provinsi Jawa Barat ini menyimpulkan, lingkungan sekitar masyarakat jadi baik atau tidak datangnya kembali kepada perilaku masyarakat itu sendiri.
