Warga Desa Bojong Koneng Teriak Susah Air Bersih, Dewan Jabar Mochamad Ichsan Pertimbangkan Dorong Program Pamsimas

Antar Daerah357 views

Bogor, Inionline.id – Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Bogor banyak memakan korban. Salah satunya terjadi di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Desa tersebut melalui staff desa bagian Kesranya bernama Cumih menyampaikan keluhan ini kepada anggota DPRD Jawa Barat Mochamad Ichsan Maoluddin saat sesi tanya jawab di giat reses I tahun sidang 2023-2024, Rabu (11/10/2023).

Cumih menjelaskan, dari 5 dusun yang ada di Bojong Koneng, baru ada 1 titik sumber air bersih (SAB) yang bisa dimanfaatkan masyarakat ketika musim kemarau panjang seperti tahun ini.

“Kemarau sudah 4 bulan lebih, bantuan Pemkab Bogor saja sudah 10 kali lebih kesini dari BPBD, hanya jika mengajukan minggu ini, minggu depannya baru truk tangki airnya datang,” ujarnya.

Dirinya menambahkan untuk sumber air bersih di Bojong Koneng sudah terdapat mata air di salah satu perbukitannya, jadi tinggal mengadakan infrastruktur guna menyalurkan air tersebut ke masyarakat.

“Kami berharap dengan adanya Reses seperti ini memiliki prioritas untuk Bojong Koneng untuk sarana air bersih,” ucapnya.

Merespon hal ini, Mochamad Ichsan mempertimbangkan mendorong Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang ada di Kementrian PUPR RI.

Salah 1 kondisi sungai di Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor yang sudah sangat kering.

“Waktu saya di Komisi IV itu kami kerjasama dengan program pusat namanya Pamsimas termasuk air bersih, dengan cara apa biasanya kita kerjasama?, dengan pihak Kabupaten untuk mencari sumber-sumber mata air, yang menjadi kendalanya adalah dari titik mata air dengan pemukiman ada jarak,” tukasnya.

Karena masalah ini maka Pamsimas nantinya berperan memberikan pipanisasi dengan kualitas bagus.

“Kalau terlindas kendaraat berat material pipanya tidak mudah rusak, modelnya itu seperti karet, tapi bahkan bisa ditanam didalam tanah, seberapa meter panjangnya tentu ada ukurannya,” imbuh legislator dapil Kabupaten Bogor ini.

Yang masih menjadi pertimbangan Ichsan adalah dari program ini per-satu pengguna Pamsimas bakal dikenakan biaya 15 ribu rupiah per-bulannya.

“Satu sisi kami tidak ingin memberatkan masyarakat juga, tapi disisi yang lain sampel di beberapa daerah program Pamsimas ini dioperasionalkan oleh BUMDES setempat sehingga juga bisa mendatangkan profit,” katanya.

Politisi PKS ini juga menyebutkan, secepat-cepatnya Pamsimas masuk ke Desa Bojong Koneng bakal terealisasi di 2024.